Pengangguran itu Istimewa: Membuka Peluang Kreatifitas Tak Terbatas
Stereotip tentang orang yang menganggur adalah negatif, melihat mereka tanpa masa depan yang jelas padahal bila kita lihat secara objektif dan cara pandang yang baru pengangguran adalah orang dengan potensi tak terbatas mereka dalah oang istimewa bila dapat dikelola dengan baik.
Pengangguran memiliki sesuatu yang sangat berharga yang tidak dimiliki oleh para pekerja kantoran, kuli dan mereka yang terikat dengan sebuah perusahaan atau lembaga yaitu—waktu. Waktu adalah hal yang paling berharga—impian setiap orang, tidak bisa ditukar dengan apapun. Seorang sarjana yang memiliki IPK tinggi tapi kurang pengalaman menginginkan waktu untuk mendapatkan pengalaman itu, seorang anak yang terlalu lama jauh dengan orang tua menginginkan waktu untuk kembali bersama orang tua mereka.
Waktu, dengan segala keistimewaannya yang tak tergantikan, dengan segala potensi yang dapat dilakukan didalamnya—dipegang oleh pengangguran. Berikut beberapa alasan kenapa pengangguran menjadi istimewa dan memiliki peluang tak terbatas dimata saya.
1. Pengangguran adalah Orang yang Merdeka
Keistimewaan pengangguran yang pertama, mereka adalah orang paling merdeka di muka bumi ini, tak terikat oleh lembaga, oleh perusahaan, oleh peraturan-peraturan yang mengikat—tak terikat oleh apapun. Mereka bebas pergi kemana saja, mereka bebas membuat apa saja, mereka bebas berbicara, mereka bebas makan apapun dan kapanpun—mereka bebas melakukan apapun dengan kehendak mereka sendiri,
Seorang pegawai misalnya, ia terikat dengan undang-undang atau aturan yang berlaku. Ia tidak bebas makan saat melakukan aktivitasnya, ia tidak bisa sembarangan berbicara, ia tidak bisa pergi kemanapun saat ia ingin, pegawai tidak bebas ia terikat. Maka dalam hal ini pengangguran memiliki kemerdekaan penuh atas dirinya sendiri.
2. Pengangguran Bebas Berkarya
Karena waktu berada dipihak pengangguran, maka pengangguran bebas melakukan apapun, dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun ia mau. Ia (pengangguran) bisa membuat sebuah kerajinan tangan dikebun, pengangguran bisa membuat tulisan sebanyak yang ia mau, pengangguran bisa menciptakan konten yang ia pikirkan dan apapun yang pengangguran ciptakan—semua karyanya terbebas dari segala keterikatan.
Sedangkan saat kamu berada dalam ikatan perusahaan, lembaga atau organisasi, kamu tidak bebas berkarya semaumu. Ada batasan-batasan yang mengikat seperti; tidak boleh mencoreng nama perusahaan, tidak boleh memakai waktu perusahaan, tidak boleh melakukan kegiatan lain selain produksi di jam kerja, tidak boleh berbicara frontal—tidak boleh ini dan itu. Semua itu berlaku selama kamu menjadi bagian dari mereka, bahkan saat kamu berada di atas kasurmu—kamu masih terikat.
3. Pengangguran Berpotensi Menciptakan Pola Kontruksi Ekonomi yang Baru
Keistimewaan pengangguran yang ketiga adalah mereka berpotensi menciptakan pola kontruksi ekonomi yang baru. Melalui karya-karya yang diciptakannya, pengangguran bisa membuka peluang atau potensi yang tak terbatas untuk membuat—membuka—dan merekontruksi ekonomi baru dan terbarukan.
Lihat Bob Sadino misalnya, ia adalah seorang pengangguran yang bahkan tidak berpendidikan tinggi (dengan segala hormat tidak bermaksud merendahkan) tapi ia telah menjadi entrepreneur sukses yang mengelola berbagai usahanya dimulai dari bawah.
Para freelancer dan youtuber juga adalah contoh nyata bagaimana pengangguran menggunakan kreatifitasnya yang tak terbatas berhasil menciptakan kontruksi ekonomi yang baru.
4. Pengangguran Tidak Perrnah Merugikan Keuangan Negara
Meskipun pengangguran kerapkali dijadikan data yang dipandang negatif oleh pemerintah terutama dalam sektor ekonomi, namun nyatanya pengangguran tidak pernah sekalipun merugikan siapapun termasuk di dalamnya keuangan negara.
Di lingkungan sekitar saya ada banyak pengangguran termasuk sanak-saudara saya, ketika saya taya "apakah mereka pernah mengambil uang negara?" jawaban mereka "tidak pernah sama sekali". Berbeda dengan pegawai atau lebih kasar lagi koruptor yang selalu mencuri uang negara yang sangat banyak.
5. Pengangguran adalah Aset untuk Pengembangan SDM
Satu hal yang amat saya sayangkan dalam lingkungan masyarakat adalah alih-alih mengembangkan sumber daya pengangguran mereka lebih sering melabelkan bahwa pengangguran adalah orang dengan masa depan suram.
Bila kita ubah perspektif menjadi lebih positif, pengangguran adalah mereka dengan tenaga yang lebih besar, kreatifitas yang tak terbatas, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat, pembelajar yang giat dan sebagainya—seistimewa itulah mereka sehingga bisa menjadi aset SDM yang sangat baik bila diperhatikan.
6. Pengangguran, Orang dengan Kapasitas Kesabaran dan Keikhlasan Tak Terbatas
Ketika seseorang menganggur, mula kali dia akan dengan sabar mencari pekerjaan—terus mencari hingga ia merasa putus asa dengan kegagalannya mencari pekerjaan. Dilain sisi ia harus bersabar menghadapi serangan mental dari tekanan sosial yang ia dapatkan dari lingkungan sekitar.
Akibat dari gagalnya ia mendapatkan pekerjaan, pada akhirnya si penganggur akan melakukan pekerjaan apapun untuk bisa menghasilkan uang, ngojeg, kuli, dagang, dan sebagainya—yang semua pekerjaan tadi biasanya tidak menghasilkan uang yang banyak—tapi mereka sabar dan ikhlas menjalaninya.
Kesimpulan
Pengangguran yang memiliki stereotip negatif dari masyarakat dan negara ternyata memiliki keistimewaan tak terlihat bila kita pandang dari perspektif lain seperti; pengangguran merupakan oang yang merdeka, bebas berkarya, orang yang sabar dan ikhlas dan bahkan pengangguran memiliki peluang untuk membuat pola kontruksi ekonomi yang baru.
Saya tidak mengajak setiap orang untuk menganggur, saya mengajak orang yang menganggur untuk produktif—memanfaatkan kekuatan waktu dengan sebaik-baiknya, menciptakan, berkarya, dan melesat jauh meninggalkan jejak yang dalam dibumi ini.
Join the conversation