Bergabunglah di grup telegram Urie Join now

Review Sang Kiai: Mengangkat Perjuangan Tokoh Nahdlatul Ulama

Review Sang Kiai

URIEPEDIA.ID, - Film Sang Kiai (2013) adalah sebuah karya sinematik yang mendalam, mengisahkan kehidupan salah satu tokoh besar dalam sejarah Indonesia, KH. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Disutradarai oleh Rako Prijanto dan dibintangi oleh Kuswandi sebagai Hasyim Asyari, film ini menyajikan kisah yang penuh makna tentang perjuangan, pengorbanan, dan integritas yang telah membentuk arah sejarah Indonesia.

Dengan latar belakang Indonesia yang tengah menghadapi penjajahan Belanda, film ini tidak hanya mengangkat sisi religius dari kehidupan KH. Hasyim Asyari, tetapi juga bagaimana peran seorang ulama bisa menggerakkan rakyat dan memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Mengangkat kisah yang berbasis pada sejarah nyata, film ini berusaha menggambarkan betapa besar pengaruh Hasyim Asyari dalam membangkitkan semangat perlawanan terhadap penjajah, baik dari segi ideologi maupun organisasi.

Plot dan Karakter

Sang Kiai mengisahkan kehidupan KH. Hasyim Asyari dari masa muda hingga beliau menjadi salah satu tokoh paling dihormati dalam sejarah Indonesia. Dalam film ini, kita diajak untuk mengikuti perjalanan KH. Hasyim Asyari yang dimulai dari lingkungan pesantren hingga perjuangannya mendirikan NU, sebuah organisasi yang mendukung kemerdekaan Indonesia dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan nasionalisme.

Film ini juga menggambarkan bagaimana peran KH. Hasyim Asyari dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ketika Jepang masuk ke Indonesia, NU memainkan peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan, salah satunya melalui keputusan yang dikenal dengan Resolusi Jihad pada tahun 1944.

Ketika Jepang mendekati NU untuk mendapatkan dukungan dalam perang melawan sekutu, KH. Hasyim Asyari mengajarkan kepada umat Islam bahwa kemerdekaan adalah hak yang harus dipertahankan dengan segala cara, bahkan jika itu berarti harus melawan penjajah dengan cara apapun yang diperlukan.

Keputusan tersebut, yang mendorong umat Islam untuk turun ke medan perang melawan pasukan sekutu, menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia. Film ini menggambarkan keputusan itu sebagai tindakan berani yang diambil oleh KH. Hasyim Asyari untuk membela Indonesia tanpa mengesampingkan nilai-nilai Islam yang menjadi pondasi hidupnya.

Di sini, film Sang Kiai tidak hanya menggambarkan aspek religius dari KH. Hasyim Asyari, tetapi juga nilai-nilai nasionalisme dan keberanian yang membentuk peran beliau dalam pergerakan kemerdekaan.

Penampilan Aktor

Kuswandi sebagai KH. Hasyim Asyari berhasil memerankan tokoh ini dengan sangat meyakinkan. Ia mampu menunjukkan sisi bijaksana, karismatik, namun juga tegas sebagai seorang ulama yang memiliki pengaruh besar. Dalam film ini, Kuswandi tidak hanya tampil sebagai seorang tokoh yang berbicara tentang agama, tetapi juga sebagai pemimpin yang mampu membuat keputusan sulit demi kepentingan bangsa. Ekspresi dan ketenangan yang ditampilkan Kuswandi sangat cocok dengan karakter KH. Hasyim Asyari yang dikenal sangat cermat dalam menyikapi situasi dan kondisi saat itu.

Selain Kuswandi, aktor lainnya yang berperan dalam film ini juga memberikan penampilan yang sangat solid. Para aktor yang memerankan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia, seperti peran Wahid Hasyim (putra dari KH. Hasyim Asyari) dan tokoh-tokoh penting lainnya dalam NU, memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkaya cerita film ini. Meskipun film ini fokus pada Hasyim Asyari, interaksi antara karakter-karakter ini sangat penting untuk memberikan gambaran tentang peran NU dalam sejarah perjuangan kemerdekaan.

Sinematografi dan Setting

Dari segi visual, Sang Kiai menampilkan sinematografi yang memukau. Penggunaan latar belakang yang menghidupkan Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sangat tepat, memberikan kesan yang otentik dan membawa penonton seakan berada di era tersebut. Setiap adegan terasa sangat kuat dengan pencahayaan yang dramatis, terutama dalam adegan-adegan pertempuran dan pergerakan perjuangan NU.

Film ini juga berhasil menghadirkan latar pesantren yang sangat detail, menunjukkan suasana kehidupan agama yang sangat kental, yang menjadi tempat berkembangnya pemikiran-pemikiran KH. Hasyim Asyari. Pencapaian visual film ini tidak hanya menggambarkan suasana yang realistis, tetapi juga menciptakan atmosfer yang menyentuh hati, menggambarkan perjuangan para ulama yang mempertahankan prinsip-prinsip keagamaan mereka sembari berjuang untuk kemerdekaan.

Tema dan Pesan

Sang Kiai mengangkat tema tentang perjuangan agama, nasionalisme, dan pengorbanan untuk kemerdekaan Indonesia. Film ini menunjukkan bagaimana KH. Hasyim Asyari, sebagai seorang kiai, menggunakan ajaran Islam sebagai dasar untuk memotivasi rakyat Indonesia untuk melawan penjajah, sekaligus menjaga moral dan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini terlihat dalam banyak adegan yang menggambarkan ketegasan beliau dalam mendukung kemerdekaan Indonesia dengan landasan agama.

Film ini juga menekankan pentingnya persatuan dalam perjuangan, baik antar umat Islam maupun antar golongan lainnya. Sang Kiai menunjukkan bahwa kemerdekaan bukan hanya soal pertempuran fisik, tetapi juga tentang bagaimana rakyat Indonesia dapat bersatu dan bergotong royong meskipun memiliki latar belakang dan pandangan yang berbeda. KH. Hasyim Asyari menjadi simbol persatuan yang sangat penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan.

Kesimpulan

Film Sang Kiai adalah sebuah penghormatan yang luar biasa kepada KH. Hasyim Asyari, seorang ulama besar yang berperan penting dalam membangun Indonesia. Film ini tidak hanya menawarkan pandangan tentang kehidupan pribadi KH. Hasyim Asyari, tetapi juga menggambarkan kontribusinya yang sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan. Dengan sinematografi yang kuat, penampilan aktor yang mengesankan, dan pesan moral yang mendalam, Sang Kiai berhasil menjadi sebuah karya yang menggugah sekaligus menginspirasi. 

Untuk penonton yang tertarik dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia atau ingin lebih memahami peran ulama dalam pergerakan nasional, film ini adalah pilihan yang tepat. Selain menghibur, Sang Kiai juga memberikan pelajaran berharga tentang keberanian, pengorbanan, dan pentingnya pendidikan serta persatuan dalam membangun bangsa.

Menulis banyak topik tentang krisis identitas, insecure, anxiety, overthinking dan kesehatan mental lainnya dipadukan dengan budaya pop dan filsafat.