Bergabunglah di grup telegram Urie Join now

Review Natsume Yuujinchou: Kehidupan, Persahabatan, dan Keharmonisan

Review Natsume Yuujinchou

Natsume Yuujinchou, atau yang lebih dikenal dengan Natsume's Book of Friends, adalah anime yang menurut saya sangat cocok bagi mereka yang mencari kisah yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyentuh hati. Saat pertama kali menonton anime ini, saya merasa seperti menemukan sebuah permata tersembunyi—cerita yang sederhana tapi penuh makna.

Anime ini mengisahkan Natsume Takashi, seorang remaja yang mewarisi buku berisi nama-nama roh dan makhluk gaib yang pernah dilayani oleh neneknya, Reiko Natsume. Namun, lebih dari sekadar kisah tentang roh dan dunia gaib, Natsume Yuujinchou adalah tentang bagaimana Natsume berusaha mencari tempatnya di dunia dan membangun hubungan dengan orang-orang di sekitarnya.

Anime ini begitu indah, tidak hanya dari segi cerita, tetapi juga cara ia mengangkat tema persahabatan, kehilangan, dan penerimaan. Ketika saya menonton, saya merasa bahwa Natsume Yuujinchou membawa saya dalam perjalanan batin yang perlahan, mengajak saya untuk melihat lebih dalam ke dalam hati manusia—bagaimana kita berinteraksi dengan dunia, baik itu dengan sesama manusia atau makhluk lain yang tak tampak oleh mata biasa.

Karakter Utama yang Menghangatkan Hati: Natsume Takashi

Natsume sebagai karakter utama adalah sosok yang sangat mudah untuk diajak berempati. Ia adalah remaja yang hidup dengan banyak trauma emosional akibat pengalamannya yang sulit sejak kecil. Sejak kecil, Natsume selalu merasa terasingkan karena kemampuan uniknya untuk melihat roh, yang seringkali membuat orang-orang takut padanya. Ibaratnya, Natsume adalah anak yang tak diinginkan—baik di dunia manusia maupun dunia roh. 

Namun, meskipun dia sering merasa terisolasi, Natsume memiliki hati yang baik. Dia tidak pernah berusaha untuk melukai atau mengusir roh-roh yang datang kepadanya, bahkan meskipun banyak dari mereka memiliki tujuan yang kurang baik. Dia lebih memilih untuk membantu mereka dengan cara yang baik, dan melalui itu, dia membangun hubungan dengan berbagai roh yang akhirnya membentuk sebuah jembatan antara dunia manusia dan dunia gaib.

Yang saya suka dari Natsume adalah, meskipun ada banyak kesulitan dalam hidupnya, dia tidak pernah kehilangan kemanusiaannya. Dia berusaha untuk membuka hati, menerima orang lain, dan menemukan makna dalam kehidupan meskipun segala kesendirian yang dia alami. Saya pribadi sangat terhubung dengan perjuangan Natsume dalam mencari tempatnya di dunia ini, apalagi dengan berbagai tantangan sosial yang datang bersama kemampuan uniknya.

Dinamika dengan Roh dan Makhluk Gaib: Teman yang Tak Terlihat

Salah satu daya tarik terbesar dari Natsume Yuujinchou adalah hubungan antara Natsume dan roh-roh yang ada dalam buku neneknya. Buku yang diwariskan oleh neneknya bukan hanya sekedar kumpulan nama, tapi lebih dari itu—buku tersebut menjadi simbol keterhubungan antara dunia manusia dan dunia roh. Setiap roh yang muncul memiliki cerita dan tujuan yang berbeda-beda, dan terkadang mereka datang dengan masalah mereka sendiri yang ingin diselesaikan.

Melalui interaksinya dengan roh-roh ini, Natsume belajar banyak tentang kehidupan, rasa kehilangan, dan juga penerimaan. Saya merasa bahwa cerita-cerita yang ditampilkan di setiap episode memberikan refleksi tentang hubungan kita dengan sesama—bagaimana kita sering kali tidak menyadari perasaan orang lain, dan betapa pentingnya untuk tidak menilai berdasarkan penampilan atau latar belakang. Beberapa roh mungkin terlihat menakutkan atau keras, tetapi mereka memiliki kisah dan perasaan yang membuat mereka lebih manusiawi dari yang terlihat.

Terkadang, roh-roh ini juga menawarkan pelajaran tentang rasa syukur dan berani menghadapi ketakutan kita. Ada sebuah episode di mana Natsume membantu roh yang merasa terperangkap dalam kenangan masa lalu, dan cara Natsume menghadapinya sangat menyentuh hati. Itu membuat saya berpikir, mungkin ada bagian dalam hidup saya yang perlu untuk dimaafkan dan diletakkan di masa lalu.

Tema Kehidupan, Persahabatan, dan Penerimaan

Natsume Yuujinchou tidak hanya membicarakan roh-roh dan makhluk gaib, tetapi juga menyentuh banyak tema kehidupan yang sangat relevan dengan pengalaman manusia. Salah satu tema utama yang diangkat adalah kesepian dan pencarian identitas.

Natsume sering merasa tidak punya tempat dalam kehidupan manusia, apalagi ketika dia harus terus berurusan dengan roh-roh yang datang kepadanya. Namun, seiring berjalannya waktu, Natsume belajar untuk menerima dirinya dan orang-orang di sekitarnya—baik manusia maupun roh.

Kehidupan sosial Natsume juga berkembang, berkat teman-temannya seperti Madara (atau Nyanko-sensei, seekor roh berbentuk kucing yang selalu menyertai Natsume) dan Takashi. Hubungan antara Natsume dan Nyanko-sensei sangat menghibur dan penuh dengan komedi, tetapi ada momen-momen yang benar-benar menunjukkan bahwa meskipun mereka sering bertengkar, mereka memiliki ikatan yang kuat.

Saling mendukung dan menerima kelemahan masing-masing adalah hal yang membuat anime ini begitu menggugah. Saya merasa bahwa banyak orang yang bisa belajar tentang pentingnya persahabatan dan kepercayaan lewat kisah ini.

Kesimpulan: Natsume Yuujinchou, Sebuah Kisah yang Memeluk Hati

Secara keseluruhan, Natsume Yuujinchou adalah anime yang benar-benar memberikan kesan mendalam. Cerita yang sederhana namun penuh makna, karakter yang mudah diajak berempati, serta tema-tema tentang kehidupan dan penerimaan membuat anime ini sangat cocok untuk ditonton siapa saja yang ingin melihat lebih dalam tentang makna persahabatan dan hubungan antar makhluk. Ini adalah anime yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak kita untuk berpikir dan merasakan lebih banyak tentang dunia di sekitar kita.

Jika Anda mencari anime yang hangat, penuh makna, dan akan memberikan ketenangan dalam hati, Natsume Yuujinchou adalah pilihan yang sempurna. Ini adalah anime yang mengingatkan kita tentang pentingnya menerima diri sendiri dan orang lain, serta menemukan kedamaian dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian.

Menulis banyak topik tentang krisis identitas, insecure, anxiety, overthinking dan kesehatan mental lainnya dipadukan dengan budaya pop dan filsafat.