Bergabunglah di grup telegram Urie Join now

Cara Konsisten: 8 Langkah Praktis untuk Menggapai Tujuan

Tulisan ini akan memberikan Anda langkah-langkah praktis untuk konsisten dalam mencapai tujuan Kamu.

Cara konsisten — merupakan dua kata simpel yang setengah mati melakukannya, kadang kala semangat dalam melakukannya, kebanyakan terdistraksi sehingga lalai dalam perjalannya. Apakah Kamu juga seperti itu? sulit untuk konsisten dalam melakukan sesuatu? Kamu merasa lelah dengan dirimu sendiri, merasa sulit konsisten untuk melanjutkan apa yang telah Kamu mulai, Tapi hati kecilmu terus mengatakan untuk tidak menyerah. Maka semoga tulisan ini dapat membantu kamu dalam menemukan solusi dari permasalahan ini.

Sebetulnya ada banyak ilmu tentang konsisten, baik ilmu dari barat maupun ilmu dari timur. Baik ilmu konsisten dari orang masa lalu maupun ilmu dari orang masa kini, kamu bisa menerapkan seluruhnya atau separuhnya saja. Pointnya adalah praktik, latihan, evaluasi, dan temukan mana ilmu konsisten yang cocok untuk diri kamu.

Konsistensi adalah kunci dari kesuksesan. Tanpa konsistensi, kita tidak akan bisa mencapai tujuan yang kita inginkan (no debat). Konsistensi berarti melakukan sesuatu dengan tekun, disiplin, dan berkesinambungan. Konsistensi juga berarti tidak mudah menyerah, tidak mudah tergoda, dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang mengganggu.

Namun, konsistensi bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk konsisten dalam belajar, bekerja, berolahraga, beribadah, atau hal-hal lain yang penting bagi mereka. Mereka sering merasa bosan, lelah, malas, atau tidak termotivasi untuk melanjutkan apa yang telah mereka mulai.

Cara Konsisten: 8 Langkah Praktis untuk Menggapai Tujuan

Lalu, bagaimana cara agar bisa konsisten dalam segala hal? Apa saja yang perlu kita lakukan untuk menjaga konsistensi kita? Apa saja manfaat yang bisa kita dapatkan dari konsistensi? Tulisan ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberikan beberapa tips belajar konsisten yang bisa Kamu terapkan dalam kehidupan Kamu. Mari kita simak bersama!

Alasan Kamu Ingin Konsisten

Berdasarkan pengelaman Urie juga ketika berbincang-bincang dengan orang lain ada beberapa alasan yang melatar belakangi orang tersebut ingin konsisten, lima diantaranya adalah:

1. Niat dan cita-cita

Niat dan cita-cita tidak bisa dipisahkan, selagi kita memiliki rencana untuk menata masa depan yang lebih baik disitulah niat lahir untuk memulai perubahan dalam diri dan mulai menggerakan tubuh untuk melangkah.

Cita-cita ingin menjadi pegusaha, tentu kamu akan mulai belajar menjadi pengusaha. Mulai dari ilmu yang kamu pelajari tentang berbisnis baik dari buku, internet bahkan kursus secara langsung kepada ahlinya, sharing pengalaman dengan orang yang sudah lama menekuni dunia bisnis, dan kemudian melakukan praktik berbisnis. Semua kegiatan itu dilakuan atas Niat dan Cita-cita, jika kamu konsisten dalam megerjakannya keseuksesan pasti datang.

2. Rasa sakit

Rasa sakit adalah rahasia umum kita semua, setiap kita memiliki pengalaman yang berbeda-beda, memiliki masa lalu yang membuat kita sakit hati atau membuat kita memiliki rasa takut tertentu sehingga membuat kita memilki kekhawatiran terhadap masa depan.

Ketika kamu berada pada situasi tersakiti oleh orang lain atau keadaan, kamu punya dua pilihan yaitu terpuruk karena kenyataan atau mengubah rasa sakit yang Kamu alami tersebut menjadi motivasi yang akan membuat api semangat untuk memulai perubahan.

3. Adanya Harapan

Poin ke tiga alasan seseorang ingin berubah dan konsisten adalah karena adanya harapan, ketika kita punya harapan ke depan, ketika kita punya tujuan, ketika kita punya visi maka ini akan terus membuat kita bergerak, membuat kita bersemangat dalam melakukan segala sesuatu.

Bagi kamu yang saat ini sedang berjuang dalam penulisan skripsi misalnya ada harapan untuk bisa lulus tepat waktu. Kamu yang saat ini sedang bekerja ada harapan di setiap akhir bulan mendapatkan gaji. Kamu yang saat ini sudah menikah ada harapan untuk bisa pulang ke rumah dan melihat keluargamu tersenyum.

Setiap kita bisa bergerak dengan harapan, pertanyaannya adalah sudahkah kita memunculkan harapan apa yang ingin kita tuju sebagai Motivasi dasar kita untuk berubah kearah yang lebih baik?.

4. Rasa yakin

Pada poin ini biasanya seseorang sudah memiliki tujuan namun masih kesulitan untuk konsisten, pada poin ini Kamu yakin bahwa apa yang kamu perjuangkan saat ini benar-benar bisa merubah hidup kamu di masa depan nanti. Bahkan ketika orang lain mengatakan apa yang kamu lakukan itu mustahil, bahkan ketika apa yang kamu lakukan itu belum membuahkan hasil tapi kamu yakin dengan sangat bahwa kamu berada di jalan yang benar.

Ingat orang yang memcahkan batu besar tidak pernah mengatakan bahwa hantaman terakhirlah yang memcahkan batu tersebut.

Di fase ini kamu yakin dengan dirimu selama yang kita putuskan itu dengan penuh kesadaran, selama memenuhi dua standar baik dan benar maka pastikan Kamu terus melangkah maju.

Pepatah bijak mengatakan

biarkan orang lain menertawakan kita sekarang karena kita terlihat berbeda karena kedepan kita akan menertawakan mereka karena mereka Semua terlihat sama. — Kurt Cobain

Jadi kalau sekarang Kamu terlihat berbeda atas satu keputusan yang kamu ambil terutama keputusan untuk berubah menjadi lebih baik, maka thats it oke. Mari sama-sama kita terima resiko dan konsekuensinya dan satu-satunya cara untuk membuktikan nya adalah — pastikan Kamu Konsisten.

Danzel Washington juga pernah berkata

untuk mendapatkan apa yang belum pernah kamu dapatkan pastikan kamu melakukan sesuatu yang belum pernah kamu lakukan. — Danzel Washington

Cara Konsisten

1. Tentukan Tujuan Kamu dengan Jelas

Langkah pertama yang harus Kamu lakukan untuk konsisten adalah menentukan tujuan Kamu dengan jelas. Tujuan adalah arah dan motivasi yang akan menggerakkan Kamu untuk beraksi. Tanpa tujuan, Kamu akan kehilangan fokus dan semangat.

Untuk menentukan tujuan yang jelas, Kamu perlu membuatnya SMART, yaitu Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (tercapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (berbatas waktu). Contohnya, jika Kamu ingin konsisten dalam belajar, Kamu bisa membuat tujuan seperti ini:

  • Saya ingin mendapatkan nilai A untuk semua mata pelajaran di semester ini. (Specific)
  • Saya akan mengukur kemajuan saya dengan melihat nilai rapor dan ujian. (Measurable)
  • Saya yakin saya bisa mencapai tujuan ini dengan belajar setiap hari selama 2 jam. (Achievable)
  • Tujuan ini relevan dengan cita-cita saya untuk menjadi seorang Guru. (Relevant)
  • Saya akan mencapai tujuan ini dalam waktu 6 bulan. (Time-bound)

Dengan memiliki tujuan yang jelas, Kamu akan lebih mudah untuk konsisten karena Kamu tahu apa yang ingin Kamu capai, bagaimana cara mencapainya, dan kapan Kamu harus mencapainya.

2. Buat Rencana Aksi yang Detail

Langkah kedua yang harus Kamu lakukan untuk konsisten adalah membuat rencana aksi yang detail. Rencana aksi adalah langkah-langkah yang harus Kamu lakukan untuk mencapai tujuan Kamu. Dengan membuat rencana aksi, Kamu akan lebih terorganisir dan terstruktur dalam menjalankan aktivitas Kamu.

Untuk membuat rencana aksi yang detail, Kamu perlu memecah tujuan Kamu menjadi sub-tujuan yang lebih kecil dan spesifik. Kemudian, Kamu perlu menentukan tindakan yang harus Kamu lakukan untuk mencapai sub-tujuan tersebut. Selain itu, Kamu juga perlu menetapkan deadline, prioritas, dan indikator keberhasilan untuk setiap tindakan.

Contohnya, jika Kamu ingin konsisten dalam belajar, Kamu bisa membuat rencana aksi seperti ini:

  • Sub-tujuan 1: Menguasai materi pelajaran matematika.
    • Action 1: Membaca buku teks dan catatan pelajaran setiap hari. (Deadline: setiap hari, Prioritas: tinggi, Indikator: bisa menjawab soal-soal latihan)
    • Action 2: Mengerjakan soal-soal latihan dan PR setiap hari. (Deadline: setiap hari, Prioritas: tinggi, Indikator: bisa mendapatkan nilai minimal 80%)
    •     Action 3: Mengikuti les tambahan setiap minggu. (Deadline: setiap minggu, Prioritas: sedang, Indikator: bisa mengikuti materi yang diajarkan)
  • Sub-tujuan 2: Menguasai materi pelajaran fisika.
    • Action 1: Membaca buku teks dan catatan pelajaran setiap hari. (Deadline: setiap hari, Prioritas: tinggi, Indikator: bisa menjawab soal-soal latihan)

    • Action 2: Mengerjakan soal-soal latihan dan PR setiap hari. (Deadline: setiap hari, Prioritas: tinggi, Indikator: bisa mendapatkan nilai minimal 80%)
    • Action 3: Mengikuti eksperimen di laboratorium setiap minggu. (Deadline: setiap minggu, Prioritas: sedang, Indikator: bisa melakukan eksperimen dengan benar)
  • Sub-tujuan 3: Menguasai materi pelajaran biologi.
    • Tindakan 1: Membaca buku teks dan catatan pelajaran setiap hari. (Deadline: setiap hari, Prioritas: tinggi, Indikator: bisa menjawab soal-soal latihan)
    • Tindakan 2: Mengerjakan soal-soal latihan dan PR setiap hari. (Deadline: setiap hari, Prioritas: tinggi, Indikator: bisa mendapatkan nilai minimal 80%)
    • Tindakan 3: Mengikuti studi lapangan setiap bulan. (Deadline: setiap bulan, Prioritas: rendah, Indikator: bisa mengidentifikasi spesies-spesies yang diamati)

Dengan membuat rencana aksi yang detail, Kamu akan lebih mudah untuk konsisten karena Kamu tahu apa yang harus Kamu lakukan, kapan Kamu harus melakukannya, dan bagaimana Kamu bisa mengevaluasi hasilnya.

3. Buat Jadwal yang Realistis

Langkah ketiga yang harus Kamu lakukan untuk konsisten adalah membuat jadwal yang realistis. Jadwal adalah alat yang akan membantu Kamu mengatur waktu dan aktivitas Kamu dengan lebih efektif. Dengan membuat jadwal, Kamu akan lebih disiplin dan teratur dalam menjalankan rencana aksi Kamu.

Untuk membuat jadwal yang realistis, Kamu perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti prioritas, durasi, frekuensi, dan fleksibilitas. Kamu juga perlu memperhatikan keseimbangan antara aktivitas yang berkaitan dengan tujuan Kamu dan aktivitas lain yang juga penting bagi Kamu, seperti istirahat, bersosialisasi, hobi, dan lain-lain.

Contohnya, jika Kamu ingin konsisten dalam belajar, Kamu bisa membuat jadwal seperti ini:

  • - Senin: 
    • 06.00 - 07.00: Bangun, mandi, sarapan, berdoa. (Prioritas: tinggi, Durasi: 1 jam, Frekuensi: setiap hari, Fleksibilitas: rendah)
    • 07.00 - 13.00: Sekolah. (Prioritas: tinggi, Durasi: 6 jam, Frekuensi: setiap hari, Fleksibilitas: rendah)
    • 13.00 - 14.00: Pulang, makan siang, istirahat sebentar. (Prioritas: tinggi, Durasi: 1 jam, Frekuensi: setiap hari, Fleksibilitas: rendah)
    • 14.00 - 15.00: Belajar matematika. (Prioritas: tinggi, Durasi: 1 jam, Frekuensi: setiap hari, Fleksibilitas: sedang)
    • 15.00 - 16.00: Belajar fisika. (Prioritas: tinggi, Durasi: 1 jam, Frekuensi: setiap hari, Fleksibilitas: sedang)
    • 16.00 - 17.00: Belajar biologi. (Prioritas: tinggi, Durasi: 1 jam, Frekuensi: setiap hari, Fleksibilitas: sedang)
    • 17.00 - 18.00: Berolahraga, mandi, makan malam. (Prioritas: tinggi, Durasi: 1 jam, Frekuensi: setiap hari, Fleksibilitas: rendah)
    • 18.00 - 19.00: Mengikuti les tambahan matematika. (Prioritas: sedang, Durasi: 1 jam, Frekuensi: setiap minggu, Fleksibilitas: sedang)
    • 19.00 - 20.00: Bersantai, menonton TV, bermain game, atau melakukan hobi. (Prioritas: rendah, Durasi: 1 jam, Frekuensi: setiap hari, Fleksibilitas: tinggi)
    • 20.00 - 21.00: Membaca buku, menulis jurnal, atau melakukan hal-hal yang bermanfaat. (Prioritas: rendah, Durasi: 1 jam, Frekuensi: setiap hari, Fleksibilitas: tinggi)
    • 21.00 - 22.00: Bersiap-siap tidur, berdoa, tidur. (Prioritas: tinggi, Durasi: 1 jam, Frekuensi: setiap hari, Fleksibilitas: rendah)

4. Buat Sistem Penghargaan yang Kamu Senangi

Langkah keempat yang harus Kamu lakukan untuk konsisten adalah membuat sistem penghargaan yang menyenangkan. Sistem penghargaan adalah cara untuk memberikan diri Kamu hadiah atau pujian atas pencapaian atau usaha yang Kamu lakukan. Dengan membuat sistem penghargaan, Kamu akan lebih termotivasi dan bersemangat untuk konsisten.

Untuk membuat sistem penghargaan yang menyenangkan, Kamu perlu menentukan jenis, jumlah, dan waktu penghargaan yang sesuai dengan tujuan dan rencana aksi Kamu. Kamu juga perlu memastikan bahwa penghargaan yang Kamu berikan tidak bertentangan dengan tujuan Kamu atau merusak kesehatan Kamu.

Contohnya, jika Kamu ingin konsisten dalam belajar, Kamu bisa membuat sistem penghargaan seperti ini:

  • Jenis penghargaan: 
    • Penghargaan jangka pendek: misalnya, makan cokelat, menonton film favorit, membeli buku baru, atau melakukan hal-hal yang Kamu sukai setelah menyelesaikan tugas atau ujian tertentu.
    • Penghargaan jangka panjang: misalnya, berlibur ke tempat impian, membeli gadget terbaru, atau melakukan hal-hal yang Kamu impikan setelah mencapai tujuan akhir Kamu.
  • Jumlah penghargaan: 
    • Penghargaan jangka pendek: Kamu bisa memberikan diri Kamu penghargaan setiap kali Kamu menyelesaikan tugas atau ujian tertentu, atau setiap kali Kamu mencapai sub-tujuan yang lebih kecil.
    • Penghargaan jangka panjang: Kamu bisa memberikan diri Kamu penghargaan setelah Kamu mencapai tujuan akhir Kamu, atau setelah Kamu menyelesaikan seluruh rencana aksi Kamu.
  • Waktu penghargaan: 
    • Penghargaan jangka pendek: Kamu bisa memberikan diri Kamu penghargaan segera setelah Kamu menyelesaikan tugas atau ujian tertentu, atau segera setelah Kamu mencapai sub-tujuan yang lebih kecil.
    • Penghargaan jangka panjang: Kamu bisa memberikan diri Kamu penghargaan setelah Kamu mendapatkan hasil akhir dari tujuan Kamu, atau setelah Kamu mendapatkan feedback dari orang lain tentang pencapaian Kamu.

Dengan membuat sistem penghargaan yang menyenangkan, Kamu akan lebih mudah untuk konsisten karena Kamu bisa merasakan kepuasan dan kebahagiaan dari usaha yang Kamu lakukan.

5. Cari Dukungan dari Orang Lain

Langkah kelima yang harus Kamu lakukan untuk konsisten adalah mencari dukungan dari orang lain. Dukungan dari orang lain adalah sumber inspirasi, motivasi, dan bantuan yang akan membantu Kamu untuk konsisten. Dengan mencari dukungan dari orang lain, Kamu tidak akan merasa sendirian atau putus asa dalam menghadapi tantangan atau hambatan.

Untuk mencari dukungan dari orang lain, Kamu perlu memilih orang-orang yang positif, peduli, dan mendukung tujuan Kamu. Kamu juga perlu berkomunikasi dengan mereka secara terbuka dan jujur tentang tujuan, rencana, dan kesulitan Kamu. Selain itu, Kamu juga perlu bersedia menerima saran, kritik, atau bantuan dari mereka.

Contohnya, jika Kamu ingin konsisten dalam belajar, Kamu bisa mencari dukungan dari orang-orang seperti ini:

  • Orang tua: Kamu bisa berbagi tentang tujuan, rencana, dan hasil belajar Kamu dengan orang tua Kamu. Kamu bisa meminta mereka untuk memberikan Kamu dorongan, nasihat, atau bantuan yang Kamu butuhkan. Kamu juga bisa menghargai dan menghormati orang tua Kamu sebagai bentuk terima kasih atas dukungan mereka.
  • Guru: Kamu bisa berdiskusi tentang materi, tugas, atau ujian yang Kamu hadapi dengan guru Kamu. Kamu bisa meminta mereka untuk memberikan Kamu penjelasan, arahan, atau feedback yang Kamu perlukan. Kamu juga bisa mengikuti dan menghargai aturan dan tata tertib yang ditetapkan oleh guru Kamu sebagai bentuk hormat atas dukungan mereka.
  • Teman: Kamu bisa berinteraksi tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar atau hal-hal lain yang Kamu minati dengan teman Kamu. Kamu bisa meminta mereka untuk memberikan Kamu dukungan, motivasi, atau bantuan yang Kamu perlukan. Kamu juga bisa memberikan dan menerima bantuan, saran, atau kritik yang konstruktif dari teman Kamu sebagai bentuk saling menghargai atas dukungan mereka.

Dengan mencari dukungan dari orang lain, Kamu akan lebih mudah untuk konsisten karena Kamu bisa merasakan kebersamaan dan kepercayaan dari orang-orang yang peduli dengan Kamu.

6. Jangan Takut Gagal dan Belajar dari Kesalahan

Langkah ketujuh yang harus Kamu lakukan untuk konsisten adalah tidak takut gagal dan belajar dari kesalahan. Gagal dan kesalahan adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari dalam mencapai tujuan. Namun, gagal dan kesalahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sesuatu yang baru dan lebih baik. Dengan tidak takut gagal dan belajar dari kesalahan, Kamu akan lebih tangguh dan bijaksana dalam menghadapi tantangan atau hambatan.

Untuk tidak takut gagal dan belajar dari kesalahan, Kamu perlu melakukan hal-hal seperti ini:

  • Menerima gagal dan kesalahan sebagai bagian dari proses belajar, bukan sebagai tanda kelemahan atau ketidakmampuan.
  • Mengakui gagal dan kesalahan yang Kamu lakukan dengan jujur dan bertanggung jawab, bukan menyalahkan atau menjustifikasi diri sendiri atau orang lain.
  • Mencari tahu penyebab dan dampak dari gagal dan kesalahan yang Kamu lakukan dengan teliti dan kritis, bukan menghindari atau mengabaikannya.
  • Mencari solusi atau alternatif untuk mengatasi atau menghindari gagal dan kesalahan yang Kamu lakukan dengan kreatif dan inovatif, bukan mengulangi atau menyerah padanya.
  • Menerapkan solusi atau alternatif tersebut dengan segera dan konsisten, serta memantau hasilnya dengan cermat dan teliti, bukan menunda atau mengabaikannya.

Contohnya, jika Kamu ingin konsisten dalam belajar, Kamu bisa tidak takut gagal dan belajar dari kesalahan seperti ini:

  • Gagal dan kesalahan: Kamu mendapatkan nilai 0 untuk bahasa Perancis karena Kamu tidak belajar sama sekali.
  • Penyebab dan dampak: Kamu tidak belajar bahasa Perancis karena Kamu tidak suka bahasa Perancis, Kamu merasa sulit untuk menguasainya, dan Kamu merasa tidak ada manfaatnya untuk belajar bahasa Perancis. Akibatnya, Kamu tidak bisa mengikuti pelajaran bahasa Perancis, Kamu tidak bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang berbicara bahasa Perancis, dan Kamu tidak bisa mencapai tujuan Kamu untuk mendapatkan nilai A untuk semua mata pelajaran.
  • Solusi atau alternatif: Kamu bisa belajar bahasa Perancis dengan cara yang lebih menyenangkan, seperti menonton film, mendengarkan musik, atau membaca buku yang berbahasa Perancis. Kamu juga bisa mencari teman belajar yang bisa membantu Kamu belajar bahasa Perancis, seperti teman sekelas, guru, atau tutor online. Kamu juga bisa mencari motivasi untuk belajar bahasa Perancis, seperti mengingat cita-cita Kamu, menghargai budaya Perancis, atau mengikuti kompetisi bahasa Perancis.
  • Penerapan dan pemantauan: Kamu bisa membuat jadwal belajar bahasa Perancis yang sesuai dengan kegiatan yang Kamu sukai, seperti menonton film setiap Senin, mendengarkan musik setiap Selasa, atau membaca buku setiap Rabu. Kamu juga bisa menghubungi teman belajar Kamu setiap Kamis untuk berlatih berbicara bahasa Perancis. Kamu juga bisa mencari informasi tentang kompetisi bahasa Perancis yang akan diadakan di sekolah Kamu dan mendaftarkan diri Kamu. Kamu juga bisa mengukur kemajuan Kamu dengan melihat nilai rapor dan ujian bahasa Perancis Kamu.

Dengan tidak takut gagal dan belajar dari kesalahan, Kamu akan lebih mudah untuk konsisten karena Kamu bisa mengubah kegagalan menjadi peluang dan kesalahan menjadi pembelajaran.

7. Evaluasi dan Perbaiki Kinerja Kamu

Langkah keenam yang harus Kamu lakukan untuk konsisten adalah mengevaluasi dan memperbaiki kinerja Kamu. Evaluasi dan perbaikan adalah proses untuk mengukur dan meningkatkan kualitas dan efektivitas dari usaha yang Kamu lakukan. Dengan mengevaluasi dan memperbaiki kinerja Kamu, Kamu akan lebih sadar dan bertanggung jawab atas pencapaian atau kegagalan Kamu.

Untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja Kamu, Kamu perlu melakukan hal-hal seperti ini:

  • Mengumpulkan data atau bukti yang berkaitan dengan tujuan dan rencana aksi Kamu, seperti nilai, rapor, ujian, feedback, atau testimoni.
  • Menganalisis data atau bukti tersebut dengan menggunakan indikator keberhasilan yang telah Kamu tentukan sebelumnya, seperti target, standar, atau kriteria.
  • Menyimpulkan hasil analisis tersebut dengan menggunakan skala penilaian yang telah Kamu tentukan sebelumnya, seperti angka, huruf, atau kata.
  • Membuat rencana perbaikan yang berisi hal-hal yang harus Kamu pertahankan, tingkatkan, atau ubah untuk mencapai tujuan Kamu dengan lebih baik.

Contohnya, jika Kamu ingin konsisten dalam belajar, Kamu bisa mengevaluasi dan memperbaiki kinerja Kamu seperti ini:

  1. Data atau bukti: Nilai rapor dan ujian yang Kamu dapatkan untuk setiap mata pelajaran.
  2. Indikator keberhasilan: Nilai minimal A untuk setiap mata pelajaran.
  3. Skala penilaian: Angka 1-10, dengan 10 adalah nilai tertinggi dan 1 adalah nilai terendah.

  • Hasil evaluasi: Kamu mendapatkan nilai 9 untuk matematika, 8 untuk fisika, 7 untuk biologi, 6 untuk bahasa Inggris, 5 untuk bahasa Indonesia, 4 untuk bahasa Arab, 3 untuk bahasa Jawa, 2 untuk bahasa Mandarin, 1 untuk bahasa Jerman, dan 0 untuk bahasa Perancis.
  • Rencana perbaikan: Kamu harus pertahankan nilai Kamu untuk matematika dan fisika, meningkatkan nilai Kamu untuk biologi, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia, mengubah metode belajar Kamu untuk bahasa Arab, bahasa Jawa, bahasa
  • Mandarin, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis, dan menambah waktu belajar Kamu untuk bahasa Perancis.

Dengan mengevaluasi dan memperbaiki kinerja Kamu, Kamu akan lebih mudah untuk konsisten karena Kamu bisa melihat kemajuan dan kekurangan Kamu secara objektif dan sistematis.

8. Jadikan Konsistensi sebagai Kebiasaan

Langkah kedelapan dan terakhir yang harus Kamu lakukan untuk konsisten adalah menjadikan konsistensi sebagai kebiasaan. Kebiasaan adalah perilaku yang dilakukan secara otomatis dan tanpa sadar karena sudah menjadi bagian dari diri Kamu. Dengan menjadikan konsistensi sebagai kebiasaan, Kamu akan lebih mudah untuk konsisten karena Kamu tidak perlu berpikir atau berusaha keras untuk melakukannya.

Untuk menjadikan konsistensi sebagai kebiasaan, Kamu perlu melakukan hal-hal seperti ini:

  • Mengulangi perilaku yang berkaitan dengan tujuan Kamu secara teratur dan berkesinambungan, minimal selama 21 hari berturut-turut, atau sampai Kamu merasa nyaman dan alami untuk melakukannya.
  • Mengasosiasikan perilaku tersebut dengan pemicu atau rangsangan yang bisa mengingatkan Kamu untuk melakukannya, seperti waktu, tempat, orang, benda, atau situasi tertentu.
  • Menghindari gangguan atau godaan yang bisa menghambat atau mengganggu Kamu untuk melakukannya, seperti distraksi, rintangan, alasan, atau hal-hal yang tidak penting.
  • Mengamati dan menikmati hasil atau dampak positif yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut, baik bagi diri Kamu sendiri maupun bagi orang lain.

Contohnya, jika Kamu ingin konsisten dalam belajar, Kamu bisa menjadikan konsistensi sebagai kebiasaan seperti ini:

  • Mengulangi perilaku: Kamu bisa belajar setiap hari selama 2 jam dengan mengikuti jadwal yang telah Kamu buat sebelumnya.
  • Mengasosiasikan perilaku: Kamu bisa belajar di tempat yang sama, seperti meja belajar Kamu, dengan menggunakan benda yang sama, seperti buku, pensil, dan kertas, pada waktu yang sama, seperti pukul 14.00-16.00, dengan orang yang sama, seperti teman belajar Kamu, atau dalam situasi yang sama, seperti setelah makan siang.
  • Menghindari gangguan atau godaan: Kamu bisa mematikan ponsel, komputer, atau TV Kamu saat belajar, atau menempatkan mereka di tempat yang jauh dari jangkauan Kamu. Kamu juga bisa menolak ajakan teman atau keluarga Kamu untuk bermain, nonton, atau ngobrol saat belajar, atau mengatakan kepada mereka bahwa Kamu sedang belajar dan tidak ingin diganggu. Kamu juga bisa mengabaikan alasan atau pembenaran yang muncul di pikiran Kamu untuk tidak belajar, seperti capek, bosan, atau malas, atau mengingatkan diri Kamu tentang tujuan dan manfaat belajar bagi Kamu.
  • Mengamati dan menikmati hasil atau dampak positif: Kamu bisa melihat nilai rapor dan ujian Kamu meningkat, Kamu bisa menguasai materi pelajaran dengan lebih mudah, Kamu bisa mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang tua, guru, atau teman Kamu, Kamu bisa merasa lebih percaya diri dan bangga dengan diri Kamu sendiri.

Dengan menjadikan konsistensi sebagai kebiasaan, Kamu akan lebih mudah untuk konsisten karena Kamu sudah menjadikan belajar sebagai bagian dari gaya hidup Kamu.

Diluar 8 Langkah diatas tentang cara konsisten terdapat dua hal penting yang menurut Urie harus dimiliki oleh orang yang ingin Konsisten dua hal tersebut adalah

1. Memiliki Kontrol Sosial

Manusia hidup sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk sosial kita tidak mungkin bisa memenuhi semua kebutuhan kita sendiri, kita membutuhkan orang lain, kita membutuhkan energi positif dari orang lain kita membutuhkan motivasi dari orang lain, kita membutuhkan bantuan dari orang lain.

Segera cari orang-orang yang punya visi yang sama dengan visi Kamu, memiliki hal yang diperjuangkan yang sama, memiliki value yang sama, dan ketika Kamu sudah menemukan orang-orang seperti ini, segera gandeng mereka sebagai kontrol sosial kita

Misalnya suatu waktu Kamu mulai malas, mulai bosan, konsistensinya mulai berkurang, maka dengan orang yang se frekuensi dengan tujuan kamu maka akan ada kontrol sosial yang mengingatkan Kamu dan saat Kamu mulai naik, mulai bersahil, mulai berprestasi, mulai besar kepala, mulai jumawa, tinggi hati, dan sebagainya maka akan ada kontrol sosial yang mengkritik Kamu.

kritik dan apresiasi adalah dua hal yang paling dibutuhkan untuk seseorang yang sedang berproses, terutama berproses untuk berubah dari yang sebelumnya negatif kearah positif. Intinya adalah dengan menemukan orang-orang yang se frekuensi dengan tujuan kita maka disaat kita dibawah mereka akan menolong dan disaat kita mulai melenceng mereka akan mengkritik kita. its Important!.

2. Memiliki Komunitas

yang kedua segera cari komunitas seorang bijak pernah berkata:

Jika kita bergaul dengan para penjual minyak wangi sedikit demi sedikit kita akan dapat wanginya, bergaul dengan pandai besi sedikit demi sedikit kita dapat bau besinya
Kita bergaul dengan para penghafal Quran sedikit-sedikit kita dapat cipratan hafalannya, kita bergaul dengan para pengusaha sukses, sedikit-sedikit kita dapat ilmu cara membaca pasar, mengatur saham, melihat profit dan lain-lain.

Oleh karena itu jika kamu ingin konsisten dalam menggapai tujuanmu maka segera cari komunitasnya. Baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Kesimpulan Cara Konsisten

Konsistensi adalah kunci dari kesuksesan. Dengan konsistensi, Kamu bisa mencapai tujuan yang Kamu inginkan, baik itu dalam belajar, bekerja, berolahraga, beribadah, atau hal-hal lain yang penting bagi Kamu. Namun, konsistensi bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk konsisten dalam melakukan sesuatu.

Untuk konsisten, Kamu perlu melakukan 8 langkah praktis yang telah dijelaskan dalam tulisan ini, yaitu:

  1. Tentukan tujuan Kamu dengan jelas.
  2. Buat rencana aksi yang detail.
  3. Buat jadwal yang realistis.
  4. Buat sistem penghargaan yang kamu senangi.
  5. Cari dukungan dari orang lain.
  6. Jangan takut gagal dan belajar dari kesalahan.
  7. Evaluasi dan perbaiki kinerja Kamu.
  8. Jadikan konsistensi sebagai kebiasaan.

Dua tips tambahan yaitu:

  1. Memiliki kontrol sosial
  2. Memiliki Komunitas

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut plus 2 langkah tambahan, Kamu akan lebih mudah untuk konsisten dalam segala hal. Kamu juga akan merasakan manfaat-manfaat yang luar biasa dari konsistensi, seperti:

  • Kamu akan lebih produktif dan efisien dalam melakukan sesuatu, karena Kamu sudah memiliki tujuan, rencana, jadwal, dan sistem yang jelas dan teratur.
  • Kamu akan lebih berkualitas dan kompeten dalam bidang yang Kamu tekuni, karena Kamu sudah menguasai materi, keterampilan, dan pengalaman yang dibutuhkan.
  • Kamu akan lebih percaya diri dan bahagia dalam hidup Kamu, karena Kamu sudah mencapai tujuan yang Kamu inginkan, mendapatkan penghargaan yang Kamu layak, dan mendapatkan dukungan dari orang-orang yang Kamu cintai.
  • Kamu akan lebih berkontribusi dan bermanfaat bagi orang lain, karena Kamu sudah memberikan nilai, solusi, dan inspirasi yang berguna dan berdampak.

Demikianlah tulisan tentang cara konsisten yang bisa Kamu coba. Semoga tulisan ini bermanfaat dan membantu Kamu untuk konsisten dalam segala hal. Jika Kamu memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca dan selamat mencoba!

Seorang penulis amatir yang selalu ingin belajar untuk terus mengembangkan diri dalam mencapai potensi penuh sebagai manusia bumi.