Bergabunglah di grup telegram Urie Join now

Pengembangan Diri: Mencapai Potensi Terbaik Dalam Hidup Kamu

Temukan panduan komprehensif untuk pengembangan diri: tujuan, konsistensi, keseimbangan hidup, dan strategi untuk mencapai pertumbuhan pribadi
Pengembangan Diri Mencapai Potensi Terbaik Dalam Hidup Kamu

Dalam perjalanan hidup kita yang penuh liku-liku ini, setiap individu, Urie dan kamu dihadapkan pada peluang dan tantangan yang berbeda. Tak jarang, kita merasa terombang-ambing oleh arus kehidupan dan merasa kesulitan untuk menggapai potensi terbaik yang ada dalam diri kita. Di tengah tekanan dan ekspektasi dari lingkungan sekitar, baik dari internal maupun dari eksternal maka penting bagi setiap orang untuk memahami dan mengembangkan diri untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan yang bermakna, tentunya makna kesuksesan dan kebahagiaan tersebut kembali ke diri masing-masing.

Dalam tulisan ini disertakan beberapa footnote sebagai referensi untuk mendukung teori dan praktik dari setiap segmen yang dibahas, semoga bermanfaat dan selamat membaca 😊.—Uriepedia

Mengenal tentang pengembangan diri

1. Arti Penting Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah proses aktif dan berkelanjutan (terus menerus) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan pemahaman diri sendiri. Itu bukanlah sekadar perbaikan fisik atau kecemerlangan dalam satu aspek saja, melainkan suatu perjalanan holistik yang melibatkan aspek fisik, mental, emosional, dan juga termasuk sosial.

Mengembangkan diri adalah langkah bijak yang membantu kita merumuskan visi jangka panjang dalam hidup, menetapkan tujuan yang realistis, serta mengatasi hambatan yang menghadang di sepanjang jalan. Proses ini membuka peluang untuk mengeksplorasi potensi tersembunyi dan meningkatkan kualitas hidup kita secara menyeluruh.

2. Mengapa Penting untuk Mengembangkan Diri?

Berikut beberapa alasan kenapa Pengembangan diri itu penting:

  1. Menemukan Jati Diri: Pengembangan diri membantu kita lebih memahami nilai-nilai, kekuatan, dan kelemahan diri. Saat kita mengenal diri kita dengan lebih baik, kita dapat hidup sesuai dengan potensi sejati kita dan mengambil keputusan yang selaras dengan nilai-nilai pribadi.
  2. Mengatasi Hambatan: Tanpa pengembangan diri, kita mungkin merasa terhambat oleh ketakutan, rasa kurang percaya diri, atau kegagalan. Pengembangan diri memberi kita keterampilan dan alat yang diperlukan untuk mengatasi rintangan yang mungkin kita hadapi dalam hidup.
  3. Mencapai Tujuan: Dengan mengenali tujuan dan impian hidup, kita dapat mengarahkan energi dan usaha dengan lebih fokus. Pengembangan diri membantu kita menetapkan tujuan yang jelas dan merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya.
  4. Meningkatkan Kualitas Hidup: Ketika kita terus-menerus belajar dan berkembang, hidup menjadi lebih bermakna dan memuaskan. Pengembangan diri memungkinkan kita untuk terus berkembang, menciptakan perubahan positif dalam kehidupan, dan mengisi hidup dengan rasa pencapaian dan kebahagiaan.
  5. Menghadapi Perubahan: Hidup selalu berubah, dan kemampuan untuk beradaptasi adalah kunci kelangsungan hidup yang sukses. Pengembangan diri membekali kita dengan ketangguhan mental dan fleksibilitas untuk menghadapi perubahan dengan lebih baik.

Kesimpulan

Pengembangan diri adalah perjalanan menggembirakan untuk mengenal dan meningkatkan potensi terbaik dalam diri kita. Saat kita membuka pintu menuju pembelajaran dan pertumbuhan pribadi, kita juga memberi diri kesempatan untuk mengubah hidup kita menjadi sesuatu yang lebih berarti dan luar biasa.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai langkah dan strategi yang dapat membantu kita mencapai pengembangan diri yang sejati. Dari memahami diri sendiri hingga menetapkan tujuan dan mengatasi hambatan, mari kita bersama-sama menjelajahi bagaimana menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri dalam perjalanan menuju kesuksesan dan kebahagiaan yang berkelanjutan.

Memahami Diri Sendiri

Memahami diri sendiri merupakan langkah fundamental dalam proses pengembangan diri. Hal ini melibatkan penjelajahan mendalam terhadap nilai-nilai, kekuatan, dan kelemahan diri kita. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri, sulit untuk merumuskan tujuan yang sesuai dengan potensi sejati dan menjalani kehidupan yang memuaskan dan bermakna.

1. Mengenal Nilai-nilai Pribadi

Nilai-nilai pribadi adalah prinsip-prinsip dan keyakinan yang menjadi dasar moral dan etika kita. Mengenal nilai-nilai pribadi membantu kita memahami apa yang benar-benar penting dalam hidup, dan hal-hal apa yang ingin kita tekankan dalam setiap aspek kehidupan. Nilai-nilai ini dapat mencakup integritas, kerjasama, kemandirian, cinta kasih, dan banyak lagi.

Referensi:
- Rokeach, M. (1973). The Nature of Human Values. Free Press.
- Schwartz, S. H. (1992). Universals in the content and structure of values: Theoretical advances and empirical tests in 20 countries. Advances in experimental social psychology, 25, 1-65.

2. Mengenali Kekuatan dan Kelemahan

Setiap individu memiliki kombinasi unik kekuatan dan kelemahan. Mengenali kekuatan memungkinkan kita untuk memanfaatkannya dan mengembangkannya secara lebih produktif. Sementara itu, mengidentifikasi kelemahan kita memungkinkan kita untuk mengatasi batasan dan meningkatkan diri, beruntunglah bagi engkau yang telah mengenal kekuatan dan kelemahan dirimu.

Referensi:
- Seligman, M. E., Steen, T. A., Park, N., & Peterson, C. (2005). Positive psychology progress: empirical validation of interventions. American Psychologist, 60(5), 410-421.
- Peterson, C., & Seligman, M. E. (2004). Character strengths and virtues: A handbook and classification (Vol. 1). Oxford University Press.

3. Merumuskan Impian dan Tujuan Hidup

Memahami diri sendiri juga berarti merenungkan impian dan tujuan hidup kita. Impian adalah visi besar yang ingin kita capai dalam hidup, sementara tujuan adalah langkah-langkah konkret yang akan membawa kita menuju impian tersebut. Merumuskan impian dan tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi dan kekuatan individu membantu memberi arah dan fokus dalam hidup.

Referensi:
- Emmons, R. A. (2003). Personal goals, life meaning, and virtue: Wellsprings of a positive life. In C. L. M. Keyes & J. Haidt (Eds.), Flourishing: Positive psychology and the life well-lived (pp. 105-128). American Psychological Association.
- Locke, E. A., & Latham, G. P. (2002). Building a practically useful theory of goal setting and task motivation: A 35-year odyssey. American Psychologist, 57(9), 705-717.

Kesimpulan

Memahami diri sendiri adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan pengembangan diri. Dengan mengenal nilai-nilai pribadi, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta merumuskan impian dan tujuan hidup, kita dapat menciptakan fondasi kuat untuk mencapai potensi terbaik dalam diri kita dan hidup yang lebih bermakna.

Referensi yang disebutkan adalah beberapa sumber yang relevan dalam studi tentang nilai-nilai pribadi, kekuatan karakter, dan proses penetapan tujuan dalam pengembangan diri

Tujuan pengembangan diri

1. Mengembangkan keterampilan

Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan efisien. Keterampilan dapat dibedakan menjadi keterampilan teknis, seperti menulis, menghitung, menggambar, dll., dan keterampilan non-teknis, seperti berkomunikasi, bekerja sama, memimpin, dll. Keterampilan sangat penting untuk menunjang karier dan bisnis Kamu, serta untuk meningkatkan kualitas hidup Kamu secara umum.

Mengembangkan keterampilan adalah salah satu tujuan pengembangan diri yang utama. Dengan mengembangkan keterampilan, Kamu dapat meningkatkan potensi dan kompetensi Kamu, serta memperluas wawasan dan pengetahuan Kamu. Kamu juga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan tuntutan pasar kerja. Cara mengembangkan keterampilan antara lain dengan belajar, berlatih, mengikuti kursus, seminar, atau workshop, dll.

2. Menjaga keseimbangan hidup

Keseimbangan hidup adalah kondisi di mana Kamu dapat mengatur dan mengelola waktu, energi, dan sumber daya Kamu dengan bijak dan seimbang antara berbagai aspek kehidupan Kamu, seperti karier, keluarga, kesehatan, hobi, dll. Keseimbangan hidup sangat penting untuk menjaga kesejahteraan dan kebahagiaan Kamu, serta untuk mencegah stres, kelelahan, dan konflik.

Menjaga keseimbangan hidup adalah salah satu tujuan pengembangan diri yang penting. Dengan menjaga keseimbangan hidup, Kamu dapat menikmati dan menghargai setiap momen hidup Kamu, serta mencapai tujuan Kamu tanpa mengorbankan aspek-aspek lain yang juga penting bagi Kamu. Cara menjaga keseimbangan hidup antara lain dengan menetapkan dan menjaga batasan, mengatur dan mengelola waktu, mengutamakan prioritas, merawat diri, dll.

3. Menjaga kesehatan fisik & psikis

Kesehatan fisik adalah kondisi di mana tubuh Kamu berfungsi dengan baik dan optimal, tanpa adanya gangguan, penyakit, atau cedera. Kesehatan fisik sangat penting untuk mendukung aktivitas dan produktivitas Kamu, serta untuk mencegah komplikasi dan risiko kesehatan yang lebih serius. Kesehatan psikis adalah kondisi di mana pikiran dan emosi Kamu berada dalam keadaan sehat, stabil, dan positif, tanpa adanya gangguan, depresi, atau kecemasan. Kesehatan psikis sangat penting untuk mendukung kreativitas dan motivasi Kamu, serta untuk mencegah dampak negatif pada kesehatan fisik Kamu.

Menjaga kesehatan fisik dan psikis adalah salah satu tujuan pengembangan diri yang esensial. Dengan menjaga kesehatan fisik dan psikis, Kamu dapat menjalani hidup dengan lebih baik, lebih bahagia, dan lebih bermakna. Kamu juga dapat menghadapi tantangan dan masalah hidup dengan lebih tenang dan bijak. Cara menjaga kesehatan fisik dan psikis antara lain dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti makan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dll., serta melakukan aktivitas yang positif dan menyenangkan, seperti meditasi, hobi, bersosialisasi, dll.

4. Menjaga motivasi dan konsistensi

Motivasi adalah dorongan atau alasan yang mendorong Kamu untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat bersumber dari dalam diri Kamu sendiri (intrinsik), seperti minat, tujuan, atau nilai-nilai, atau dari luar diri Kamu (ekstrinsik), seperti pujian, hadiah, atau tekanan. Motivasi sangat penting untuk membantu Kamu memulai, melanjutkan, dan menyelesaikan sesuatu yang Kamu inginkan atau harus lakukan. Konsistensi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan teratur, konsisten, dan berkesinambungan. Konsistensi sangat penting untuk membantu Kamu mencapai hasil yang optimal, berkualitas, dan berkelanjutan.

Menjaga motivasi dan konsistensi adalah salah satu tujuan pengembangan diri yang menentukan. Dengan menjaga motivasi dan konsistensi, Kamu dapat mengembangkan disiplin dan tanggung jawab diri, serta menghindari prokrastinasi dan kegagalan. Kamu juga dapat merasakan kepuasan dan kebanggaan atas pencapaian Kamu. Cara menjaga motivasi dan konsistensi antara lain dengan menetapkan tujuan yang SMART (Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Relevan, Berbatas Waktu), membuat rencana aksi, mengikuti rutinitas, mengawasi kemajuan, merayakan prestasi, dll.

5. Belajar dari pengalaman & refleksi

Pengalaman adalah segala sesuatu yang Kamu alami, rasakan, atau lakukan dalam hidup Kamu. Pengalaman dapat bersifat positif, seperti keberhasilan, kesenangan, atau kebahagiaan, atau negatif, seperti kegagalan, kesedihan, atau penderitaan. Pengalaman sangat penting untuk membentuk kepribadian, karakter, dan sikap Kamu, serta untuk memberikan pelajaran dan hikmah bagi Kamu. Refleksi adalah proses memikirkan kembali pengalaman Kamu, baik yang positif maupun negatif, dengan tujuan untuk mengevaluasi, memahami, dan memperbaiki diri Kamu. Refleksi sangat penting untuk membantu Kamu belajar dari kesalahan, mengakui kekurangan, dan mengembangkan kelebihan Kamu.

Belajar dari pengalaman dan refleksi adalah salah satu tujuan pengembangan diri yang paling berharga. Dengan belajar dari pengalaman dan refleksi, Kamu dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman diri, serta mengubah pola pikir dan perilaku Kamu menjadi lebih baik. Kamu juga dapat mengembangkan kematangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi hidup. Cara belajar dari pengalaman dan refleksi antara lain dengan menulis jurnal, berdiskusi dengan orang lain, mengikuti konseling atau coaching, dll.

Memahami diri sendiri (self awareness)

Memahami diri sendiri merupakan langkah fundamental dalam proses pengembangan diri. Hal ini melibatkan penjelajahan mendalam terhadap nilai-nilai, kekuatan, dan kelemahan diri kita. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri, sulit untuk merumuskan tujuan yang sesuai dengan potensi sejati dan menjalani kehidupan yang memuaskan dan bermakna.

1. Mengenal value diri sendiri

Value diri sendiri adalah nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman atau acuan bagi seseorang dalam hidupnya. Value diri sendiri mencerminkan apa yang penting, bermakna, dan berharga bagi seseorang, serta bagaimana ia ingin diperlakukan oleh diri sendiri dan orang lain. Value diri sendiri dapat bersumber dari berbagai faktor, seperti agama, budaya, keluarga, pendidikan, pengalaman, dll.

Mengenal value diri sendiri adalah salah satu manfaat dari pengembangan diri untuk memahami diri sendiri. Dengan mengenal value diri sendiri, seseorang dapat mengetahui apa yang menjadi motivasi, tujuan, dan aspirasi hidupnya, serta bagaimana ia dapat mencapainya dengan cara yang sesuai dengan dirinya. Seseorang juga dapat menghormati dan menghargai dirinya sendiri, serta menghindari hal-hal yang bertentangan dengan value dirinya. Cara mengenal value diri sendiri antara lain dengan melakukan introspeksi, refleksi, dan konsultasi dengan orang-orang yang dekat dan dipercaya

Referensi:
- Rokeach, M. (1973). The Nature of Human Values. Free Press.
- Schwartz, S. H. (1992). Universals in the content and structure of values: Theoretical advances and empirical tests in 20 countries. Advances in experimental social psychology, 25, 1-65.

2. Mengenal kekuatan & kelemahan

Kekuatan adalah kemampuan, keterampilan, atau bakat yang dimiliki seseorang dan dapat memberikan manfaat atau keunggulan bagi dirinya sendiri atau orang lain. Kekuatan dapat berupa kekuatan fisik, mental, emosional, sosial, dll. Kekuatan dapat membantu seseorang untuk menyelesaikan tugas, mengatasi masalah, atau menciptakan sesuatu dengan baik dan efisien. Kelemahan adalah keterbatasan, kesulitan, atau hambatan yang dihadapi seseorang dan dapat mengurangi kualitas atau kinerja dirinya sendiri atau orang lain. Kelemahan dapat berupa kelemahan fisik, mental, emosional, sosial, dll. Kelemahan dapat menghambat seseorang untuk menyelesaikan tugas, mengatasi masalah, atau menciptakan sesuatu dengan baik dan efisien.

Mengenal kekuatan dan kelemahan adalah salah satu manfaat dari pengembangan diri untuk memahami diri sendiri. Dengan mengenal kekuatan dan kelemahan, seseorang dapat mengevaluasi dan meningkatkan dirinya secara objektif dan realistis. Seseorang juga dapat memaksimalkan potensi dan kompetensi yang dimilikinya, serta mengatasi atau mengurangi kekurangan dan hambatan yang dihadapinya. Cara mengenal kekuatan dan kelemahan antara lain dengan melakukan tes psikologis, minta masukan dari orang lain, atau mencoba hal-hal baru

Referensi:
- Seligman, M. E., Steen, T. A., Park, N., & Peterson, C. (2005). Positive psychology progress: empirical validation of interventions. American Psychologist, 60(5), 410-421.
- Peterson, C., & Seligman, M. E. (2004). Character strengths and virtues: A handbook and classification (Vol. 1). Oxford University Press.

3. Merumuskan impian & tujuan

Impian adalah harapan, keinginan, atau cita-cita yang ingin dicapai atau diraih oleh seseorang dalam hidupnya. Impian dapat bersifat pribadi, profesional, sosial, dll. Impian dapat mencerminkan apa yang menjadi passion, visi, atau misi hidup seseorang. Impian dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan arah bagi seseorang untuk berjuang dan berkembang. Contoh impian adalah menjadi seorang dokter, menulis sebuah novel, berkeliling dunia, dll.

Tujuan adalah hasil akhir yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART) yang ingin dicapai atau diraih oleh seseorang dalam rangka mewujudkan impian atau harapannya. Tujuan dapat bersifat jangka pendek, menengah, atau panjang. Tujuan dapat memberikan fokus, prioritas, dan rencana bagi seseorang untuk bertindak dan berprestasi. Contoh tujuan adalah lulus ujian dengan nilai A, menyelesaikan bab pertama novel dalam sebulan, mengunjungi tiga negara dalam setahun, dll.

Merumuskan impian dan tujuan adalah salah satu manfaat dari pengembangan diri untuk memahami diri sendiri. Dengan merumuskan impian dan tujuan, seseorang dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan hidupnya, serta bagaimana ia dapat mencapainya dengan cara yang optimal dan efektif. Seseorang juga dapat mengukur dan mengevaluasi kemajuan dan pencapaian hidupnya, serta mengubah atau meningkatkan strategi dan metode yang digunakannya. Cara merumuskan impian dan tujuan antara lain dengan melakukan brainstorming, visualisasi, atau menulis.

Referensi:
- Emmons, R. A. (2003). Personal goals, life meaning, and virtue: Wellsprings of a positive life. In C. L. M. Keyes & J. Haidt (Eds.), Flourishing: Positive psychology and the life well-lived (pp. 105-128). American Psychological Association.
- Locke, E. A., & Latham, G. P. (2002). Building a practically useful theory of goal setting and task motivation: A 35-year odyssey. American Psychologist, 57(9), 705-717

Mengembangkan keterampilan

Mengembangkan keterampilan adalah langkah esensial dalam proses pengembangan diri. Keterampilan adalah kemampuan atau keahlian yang dapat dipelajari dan ditingkatkan melalui latihan dan pengalaman. Dengan mengembangkan keterampilan, kita meningkatkan kapasitas dan kemampuan kita dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam karier, hubungan sosial, maupun hobi.

1. Identifikasi Keterampilan yang Ingin ditingkatkan

Identifikasi keterampilan yang ingin ditingkatkan adalah langkah pertama yang penting dalam proses pengembangan diri. Memahami keterampilan mana yang perlu ditingkatkan membantu kita fokus dan berfokus pada area-area yang akan memberikan dampak positif pada kehidupan kita. Berikut adalah beberapa langkah dalam mengidentifikasi keterampilan yang ingin ditingkatkan:

1.1. Self-Assessment (Evaluasi Diri)

Lakukan evaluasi diri secara jujur dan objektif. Pertimbangkan keterampilan apa yang Kamu miliki saat ini dan sejauh mana tingkat keahlian Kamu dalam setiap keterampilan tersebut. Ketahui keterampilan apa yang sudah Kamu kuasai dengan baik dan keterampilan apa yang masih memerlukan perbaikan.

1.2. Identifikasi Kebutuhan dan Prioritas

Tentukan keterampilan apa yang paling relevan dan penting bagi tujuan dan impian Kamu. Pertimbangkan kebutuhan pribadi dan profesional Kamu. Apakah Kamu perlu meningkatkan keterampilan komunikasi untuk menjadi lebih percaya diri dalam presentasi? Atau mungkin Kamu ingin meningkatkan keterampilan manajemen waktu untuk mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik?

Referensi:
- Salovey, P., & Mayer, J. D. (1990). Emotional intelligence. Imagination, Cognition and Personality, 9(3), 185-211.
- Boyatzis, R. E., Goleman, D., & Rhee, K. (2000). Clustering competence in emotional intelligence: Insights from the Emotional Competence Inventory (ECI). In R. Bar-On & J. D. A. Parker (Eds.), The handbook of emotional intelligence (pp. 343-362). Jossey-Bass.

2. Evaluasi Keterampilan

2.1. Evaluasi keterampilan

Lakukan evaluasi diri secara jujur dan objektif. Pertimbangkan keterampilan apa yang Kamu miliki saat ini dan sejauh mana tingkat keahlian Kamu dalam setiap keterampilan tersebut. Ketahui keterampilan apa yang sudah Kamu kuasai dengan baik dan keterampilan apa yang masih memerlukan perbaikan.

2.2. Evaluasi tujuan & visi jangka panjang

Keterampilan yang ingin Kamu tingkatkan harus relevan dengan tujuan hidup Kamu dan visi jangka panjang. Pastikan keterampilan yang Kamu pilih akan membantu Kamu mencapai visi Kamu dan sesuai dengan nilai-nilai dan aspirasi Kamu.

3. Konsultasi

Berpikir tentang keterampilan yang ingin ditingkatkan juga bisa melibatkan diskusi dengan orang lain. Kamu dapat berbicara dengan teman, keluarga, atau rekan kerja yang Kamu percayai untuk mendapatkan perspektif dari sudut pKamung mereka. Mereka mungkin melihat keterampilan yang perlu Kamu tingkatkan yang tidak Kamu sadari sebelumnya.

4. Menyusun rencana pengembangan

Setelah mengidentifikasi keterampilan yang ingin ditingkatkan, buatlah rencana pengembangan. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah konkret yang akan Kamu ambil untuk meningkatkan keterampilan tersebut. Tetapkan target yang spesifik dan ukur kemajuannya dari waktu ke waktu.

5. Mencari sumber daya pendidikan & pelatihan

Cari sumber daya pendidikan dan pelatihan yang dapat membantu Kamu meningkatkan keterampilan. Ini bisa berupa kursus online, pelatihan khusus, buku, artikel, atau materi pembelajaran lainnya. Pilih sumber daya yang sesuai dengan gaya belajar Kamu dan memberikan wawasan yang mendalam tentang keterampilan yang ingin Kamu tingkatkan.

6. Praktik dan Latihan yang Konsisten

Mengembangkan keterampilan memerlukan praktik dan latihan yang konsisten. Meraih penguasaan dalam suatu keterampilan tidak mungkin terjadi dalam semalam, tetapi melalui latihan yang berulang-ulang dan konsisten, kita dapat meningkatkan kemampuan kita secara bertahap.

Referensi:
- Ericsson, K. A., Krampe, R. T., & Tesch-Römer, C. (1993). The role of deliberate practice in the acquisition of expert performance. Psychological Review, 100(3), 363-406.
- Gladwell, M. (2008). Outliers: The story of success. Little, Brown and Company.

7. Mencari Mentor dan Dukungan

Mendapatkan dukungan dari mentor atau orang-orang yang lebih berpengalaman dalam bidang tertentu dapat membantu kita mengembangkan keterampilan dengan lebih efektif. Mentor dapat memberikan bimbingan, umpan balik, dan wawasan berharga untuk membantu kita mengatasi rintangan dan mencapai kemajuan dalam mengembangkan keterampilan.

Referensi:
- Kram, K. E. (1985). Mentoring at work: Developmental relationships in organizational life. University Press of America.
- Ragins, B. R., & Kram, K. E. (2007). The handbook of mentoring at work: Theory, research, and practice. Sage Publications.

Pengembangan diri Dalam Keuangan

Tujuan dari pengembangan diri dalam keuangan yaitu untuk mencapai kebebasan finansial (financial freedom). Kebebasan finansial adalah sebuah kondisi di mana seseorang terbebas dari segala jenis utang, memiliki penghasilan pasif yang dapat mencukupi kebutuhan hidup, terlindungi secara finansial dari risiko-risiko kehidupan, dan tidak perlu pusing ketika harus mengeluarkan uang untuk bersenang-senang(+).

Terdapat banyak metode untuk mencapai kebebasan finansial diantaranya sebagai berikut :

1. Kejelasan

Langkah awal yang harus Kamu lakukan adalah mengevaluasi situasi keuangan Kamu saat ini. Kamu perlu mengetahui beberapa hal, seperti Berapa jumlah uang yang Kamu miliki (dalam bentuk tabungan, aset, barang berharga, sekuritas, investasi, dan simpanan)? Berapa total utang yang harus Kamu bayar? Apa saja sasaran keuangan yang ingin Kamu capai? Setelah Kamu mengetahui hal-hal tersebut, Kamu bisa merencanakan alokasi pendapatan dan pengeluaran Kamu. Kamu bisa memulai dengan cara yang simpel, yaitu mencatat secara rinci tentang uang yang Kamu terima dan uang yang Kamu keluarkan.

2. Kemandirian

Pada tahap ini, Kamu sudah mampu memenuhi semua kebutuhan Kamu sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain, misalnya orangtua atau keluarga. Selain itu, pada tahap ini Kamu juga sudah mulai menabung untuk dana darurat. Dana darurat adalah uang yang disisihkan untuk menghadapi situasi darurat, seperti kecelakaan, sakit, atau kehilangan pekerjaan. Dana darurat biasanya setara dengan 3-6 bulan pengeluaran Kamu.

3. Kelonggaran finansial

Kamu pasti sudah merasakan betapa sulitnya hidup dengan cara “gali lubang, tutup lubang”. Pada tahap ini, Kamu sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari Kamu sendiri, namun masih terbebani dengan utang. Setelah Kamu bisa mengatur kebutuhan sehari-hari Kamu, Kamu sudah mulai menyiapkan uang untuk investasi dan dana darurat. Investasi adalah cara untuk mengembangkan uang Kamu dengan cara yang produktif, misalnya dengan membeli saham, obligasi, atau properti. Dana darurat adalah uang yang disimpan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga, seperti bencana, penyakit, atau kehilangan pekerjaan. Dana darurat biasanya setara dengan 3-6 bulan pengeluaran Kamu.

5. Stabilitas

Kamu sudah berhasil melunasi utang Kamu, termasuk yang memiliki bunga tinggi seperti kartu kredit. Selain itu, Kamu juga sudah menyiapkan dana darurat yang cukup besar, yaitu 6 kali dari pengeluaran bulanan Kamu. Dana darurat ini berguna untuk menghadapi situasi yang tidak terencana, misalnya jika Kamu kehilangan pekerjaan Kamu.

Dan seterusnya, pembahasan pengembangan diri dalam keuangan ini akan Urie bahas pada Cara Mencapai kebebasan finansial.

Pengembangan diri Dalam Kesehatan

Menjaga kesehatan fisik dan mental adalah aspek penting dalam perjalanan pengembangan diri. Kesehatan fisik dan mental yang baik memberikan pondasi yang kuat untuk meraih tujuan dan meraih potensi terbaik dalam diri kita. Berikut sedikit point penjelasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental:

1. Kesehatan fisik

Kamu pasti sudah tahau manfaat dari kesehatan fisik, namun mari kita uraikan sedikit berikut diantaranya:

  • Meningkatkan Energi dan Produktivitas: Kesehatan fisik yang baik meningkatkan tingkat energi dan daya tahan tubuh, sehingga kita dapat lebih produktif dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
  • Meningkatkan Kualitas Tidur: Kondisi fisik yang baik berkontribusi pada kualitas tidur yang lebih baik, yang sangat penting untuk pemulihan tubuh dan pikiran.
  • Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus: Ketika tubuh sehat, kita dapat lebih mudah berkonsentrasi dan fokus pada tugas-tugas yang harus diselesaikan.

Referensi:
- National Sleep Foundation. (2015). National Sleep Foundation's sleep time duration recommendations: methodology and results summary. Sleep Health, 1(1), 40-43.
- Davis, K. F., & Dinges, D. F. (2007). Sleep and the sleep/wake consolidation in a nap paradigm with 12-hour nocturnal anchor sleep sessions. Experimental Brain Research, 180(1), 37-47.

2. Kesehatan Mental

Tidak perlu diperdebatkan lagi bahwa kesehatan mental di zaman sekarang benar-benar dipertaruhkan di setiap waktunya, oleh karenanya menjaga kesehatan mental benar-benar penting untuk dilakukan diantara manfaatnya sebagai berikut:

  • Meningkatkan Ketahanan Mental: Kesehatan mental yang baik membantu kita menghadapi tekanan dan stres dengan lebih baik, serta memiliki ketahanan mental yang tinggi dalam menghadapi tantangan
  • Meningkatkan Kesejahteraan Emosional: Kesehatan mental yang optimal berkontribusi pada kesejahteraan emosional, yang meliputi perasaan bahagia, damai, dan puas dengan hidup.
  • Meningkatkan Kreativitas dan Pikiran Positif: Ketika mental kita sehat, kita lebih mampu berpikir kreatif dan melihat sisi positif dalam setiap situasi.

Referensi:
- Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719-727.
- Fredrickson, B. L. (2001). The role of positive emotions in positive psychology: The broaden-and-build theory of positive emotions. American Psychologist, 56(3), 218-226.

Pengembangan diri dalam Pernikahan

Pernikahan adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Tak heran jika banyak pasangan yang merasa pernikahannya terasa kacau, tidak teratur, dan tidak tenang. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan latar belakang, seperti perbedaan karakter, perbedaan perspektif, perbedaan ekspektasi, dan sebagainya.

Namun, pernikahan yang kacau bisa diperbaiki. Kuncinya adalah dengan mengembangkan diri, meningkatkan kualitas diri, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

Ketika kita mengembangkan diri, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik. Kita akan lebih memahami diri sendiri, lebih memahami pasangan, dan lebih mampu menghadapi berbagai tantangan dalam pernikahan. Berikut ini adalah beberapa manfaat pengembangan diri dalam pernikahan:

1. Meningkatkan komunikasi dan pemahaman

Ketika kita mengembangkan diri, kita akan lebih memahami diri sendiri dan pasangan. Kita akan lebih mampu mengungkapkan perasaan dan kebutuhan kita dengan jelas, serta lebih mampu memahami perasaan dan kebutuhan pasangan. Hal ini akan meningkatkan komunikasi dan pemahaman dalam pernikahan.

2. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah

Ketika kita mengembangkan diri, kita akan lebih mampu berpikir kritis dan menyelesaikan masalah dengan cara yang efektif. Hal ini akan membantu kita menyelesaikan masalah dalam pernikahan dengan lebih baik.

3. Meningkatkan rasa percaya diri

Ketika kita mengembangkan diri, kita akan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Rasa percaya diri yang tinggi akan membantu kita menghadapi berbagai tantangan dalam pernikahan dengan lebih tenang dan damai.

4. Meningkatkan kepuasan pernikahan

Ketika kita mengembangkan diri, kita akan menjadi pribadi yang lebih bahagia dan puas dengan kehidupan pernikahannya. Hal ini karena kita akan merasa lebih dicintai, dihargai, dan didukung oleh pasangan.

Referensi Buku untuk pengembangan diri

Pengembangan diri adalah proses untuk meningkatkan kualitas diri, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap agar dapat mencapai tujuan dengan sukses.. Proses ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membaca buku.

1. Mengapa pengembangan diri memerlukan buku sebagai referensi?

Buku dapat menjadi referensi yang sangat berharga dalam pengembangan diri karena beberapa alasan berikut:

1.1 Buku dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru

Buku dapat memberikan kita pengetahuan dan wawasan baru tentang berbagai hal, mulai dari pengembangan diri, karier, bisnis, hingga kehidupan pribadi. Pengetahuan dan wawasan baru ini dapat membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

1.2 Buku dapat memberikan motivasi dan inspirasi

Buku dapat memberikan kita motivasi dan inspirasi untuk terus berkembang. Kita dapat belajar dari kisah orang lain yang telah berhasil mengembangkan diri.

1.3 Buku dapat menjadi sarana refleksi diri

Buku dapat membantu kita untuk melakukan refleksi diri. Kita dapat belajar untuk memahami diri sendiri, kekuatan dan kelemahan kita, serta tujuan hidup kita.

2. Contoh buku untuk pengembangan diri

Berikut adalah tiga contoh buku untuk pengembangan diri:

The 7 Habits of Highly Effective People oleh Stephen Covey

Buku ini membahas tentang tujuh kebiasaan yang perlu dimiliki oleh orang yang ingin menjadi pribadi yang efektif. Kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah proaktif, berpusat pada orang lain, saling bergantung, berpikir menang-menang, berusaha keras-berpikir menang, mendengarkan aktif, dan win-win.

Atomic Habits oleh James Clear

Buku ini membahas tentang pentingnya perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten untuk mencapai hasil yang besar. Buku ini mengajarkan kita bagaimana membentuk kebiasaan yang baik dan menghilangkan kebiasaan yang buruk.

The Power of Now oleh Eckhart Tolle

Buku ini membahas tentang pentingnya hidup di saat ini. Buku ini mengajarkan kita bagaimana melepaskan diri dari pikiran dan emosi negatif, dan fokus pada saat ini.

Ketiga buku tersebut cocok untuk pengembangan diri karena membahas tentang berbagai topik yang penting untuk pengembangan diri, seperti:

  • Pengembangan diri pribadi
  • Pengembangan diri karier
  • Pengembangan diri bisnis
  • Pengembangan diri kehidupan pribadi

Pengembangan diri dalam karir

Dengan mengembangkan diri dalam karir sangat bermanfaat untuk membuka peluang baru, sehingga memungkinkan kamu selangkah lebih dekat dengan kebebasan finansial. Mengembangkan diri dalam karir artinya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kamu dalam berbagai bidang, baik profesional maupun pribadi.

1. Karyawan / Pegawai

Jika kamu adalah seorang karyawan swasta atau seorang pegawai negeri, mengembangkan diri tetaplah penting dilakukan untuk mempercepat akselerasi karir kamu, sehingga dengan begitu peluang karir baru akan terbuka dan kebebasan finansial dapat dicapai.

Meskipun pegawai negeri memiliki jaminan dari negara, namun kehidupan memiliki banyak kejutan yang tidak terduga sehingga mempersiapkan payung sebelum hujan merupakan langkah terbaik.

2. Pebisnis

Tidak diragukan lagi, tanpa dikatakan lagi seorang pebisnis merupakan orang yang terus mengembangkan dirinya setiap saat. Karena tanpa mengembangankan diri seorang pebisnis akan gagal dalam bisnisnya

3. Konten kreator

Tidak berbeda jauh dari seorang pebisnis, seorang konten kreator juga harus memiliki kebiasaan yang terus memacu dirinya untuk mengembangakan diri baik dari segi kemampuan, emosional dan spiritual.

Pengembangan Diri dalam Bisnis

Pengembangan diri dalam dunia bisnis sangat penting dilakukan untuk keberlangsungan bisnis yang sedang kamu jalani. Kamu perlu belajar bagaimana menganalisis SWOT dengan tepat, selain SWOT beberapa kemampuan ini perlu Kamu miliki:

1. Literasi keuangan

Anda harus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan uang. Kunci dari setiap bisnis yang sukses adalah manajemen keuangan yang baik. Saat pandemi Covid-19, kita semua menyaksikan kisah-kisah yang miris tentang bisnis yang gulung tikar karena utang, kebangkrutan, dan keputusan keuangan yang salah. Dengan situasi ekonomi yang tidak menentu dan pasar yang sangat bersaing, literasi keuangan adalah hal yang penting jika Anda ingin membangun dan menjaga bisnis Anda. Anda bisa mulai belajar keuangan dengan menyediakan waktu untuk mencari dan memahami beberapa hal berikut.

2. Marketing

Anda baru bisa mendapatkan uang jika orang-orang mau memakai produk/layanan Anda. Tapi, orang-orang tidak akan tertarik kecuali Anda menunjukkan keuntungan yang mereka dapatkan. Bisnis selalu mencari cara baru untuk menarik dan berinteraksi dengan pelanggan yang berpotensi. Untuk bisa bersaing, Anda harus mempelajari keterampilan marketing yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran merek dan secara efisien mengajak calon pelanggan untuk setia pada Anda.

3. Manajemen waktu

Anda harus serius dalam menjalankan bisnis Anda, dan tidak boleh melanggar tenggat waktu atau menghasilkan kualitas kerja yang rendah, khususnya karena manajemen waktu yang buruk. Keterampilan bisnis ini, meskipun tampak remeh, namun sangat berpengaruh pada kemajuan bisnis Anda.

Anda akan menjadi lebih rapi dan lebih produktif jika Anda belajar mengatur waktu dengan baik. Untuk itu, Anda harus mulai dengan belajar menentukan prioritas tugas sesuai dengan tingkat kepentingannya dan secara perlahan menghapus hal-hal yang mengganggu produktivitas Anda. Anda tidak bisa menjadi orang yang rapi dalam sekejap, tetapi Anda bisa mempelajari keterampilan yang dibutuhkan dengan menerapkan beberapa kebiasaan positif dalam kegiatan Anda sehari-hari.

4. Leadership

Anda mungkin akan membutuhkan orang lain untuk membantu Anda mengerjakan bisnis Anda dan mengemban tugas-tugas tambahan. Pada saat itu, keterampilan kepemimpinan Anda sangat penting untuk menentukan arah bisnis Anda. Kepemimpinan yang baik tidak hanya tentang membuat orang mau bekerja.

Keterampilan bisnis ini juga berkaitan dengan cara Anda mengarahkan tim Anda melalui proses, mendorong mereka untuk berkolaborasi, dan memperhatikan masalah-masalah mereka. Sebagai pemimpin, Anda juga harus mengajak mereka untuk memanfaatkan keterampilan dan sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Tidak peduli berapa banyak orang yang Anda pimpin, memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik bisa membantu Anda mengatasi situasi bisnis yang sulit dengan lebih lancar.

Mengatasi Hambatan dan Rintangan

Dalam perjalanan pengembangan diri, kita tidak dapat menghindari adanya hambatan dan rintangan. Hambatan ini bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti ketakutan, rasa kurang percaya diri, kegagalan, atau tuntutan dari lingkungan sekitar. Mengatasi hambatan dan rintangan ini adalah langkah penting untuk mencapai tujuan dan meraih potensi terbaik dalam diri kita. Berikut adalah beberapa strategi untuk mengatasi hambatan dan rintangan:

1. Identifikasi hambatan

Identifikasi hambatan adalah langkah awal dalam mengatasi setiap rintangan yang menghadang dalam perjalanan pengembangan diri. Hambatan ini bisa bersifat internal, seperti ketakutan, keraguan diri, atau kebiasaan negatif. Atau bisa juga bersifat eksternal, seperti tekanan dari lingkungan, kurangnya sumber daya, atau tantangan dalam mencapai tujuan tertentu.

Mengidentifikasi hambatan memerlukan kesadaran diri yang mendalam dan kemauan untuk melihat kenyataan dengan jujur. Melakukan refleksi dan introspeksi terhadap diri sendiri membantu kita mengenali rintangan-rintangan yang menghambat pertumbuhan dan pengembangan diri kita.

Referensi:
- Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. Freeman.
- Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer Publishing Company.

2. Ubah pola pikir

Pola pikir adalah pandangan atau keyakinan yang kita miliki tentang diri kita dan dunia di sekitar kita. Pola pikir negatif atau meragukan diri dapat menjadi penghalang yang kuat dalam mencapai tujuan. Untuk mengatasi hambatan ini, penting untuk mengubah pola pikir yang tidak konstruktif menjadi pola pikir yang positif dan mendukung.

Proses mengubah pola pikir melibatkan menyadari pola pikir yang tidak produktif, menantang dan menggantikannya dengan pola pikir yang lebih positif dan konstruktif. Menggali akar dari pola pikir negatif dan mencari bukti-bukti yang mendukung pandangan positif tentang diri kita sendiri dapat membantu kita meraih kepercayaan diri yang lebih besar dan lebih termotivasi dalam menghadapi tantangan.

Referensi:
- Dweck, C. S. (2006). Mindset: The new psychology of success. Random House.

3. Hadapi ketakutan

Ketakutan seringkali menjadi hambatan besar dalam mengembangkan diri dan mencapai tujuan. Namun, penting untuk menghadapi ketakutan dan bertindak meskipun merasa takut. Ketakutan adalah reaksi alami terhadap perubahan dan tantangan, tetapi ketika kita menghadapinya, kita memberi diri kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

Menghadapi ketakutan tidak berarti menghilangkan rasa takut sepenuhnya, tetapi belajar untuk berani melangkah maju meskipun ada ketakutan. Berani keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru membantu kita meningkatkan keberanian, ketangguhan, dan kepercayaan diri.

Referensi:
- Brown, B. (2012). Daring greatly: How the courage to be vulnerable transforms the way we live, love, parent, and lead. Gotham Books.

4. Belajar dari Kegagalan

Kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan pengembangan diri. Saat menghadapi kegagalan, penting untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Melihat kegagalan sebagai pelajaran membantu kita mengatasi rasa malu dan kekecewaan yang mungkin timbul setelah mengalami kegagalan.

Mengambil waktu untuk merefleksikan apa yang telah terjadi, mengidentifikasi faktor penyebab kegagalan, dan mengevaluasi apa yang bisa kita lakukan berbeda di masa depan, membantu kita mengambil hikmah dari setiap pengalaman. Ketika kita belajar dari kegagalan, kita memperoleh kebijaksanaan dan keahlian baru yang membantu kita lebih siap menghadapi tantangan berikutnya.

Referensi:
- Duckworth, A. L. (2016). Grit: The power of passion and perseverance. Scribner.

5. Mencari dukungan

Mengatasi hambatan dan rintangan bisa menjadi lebih mudah ketika kita memiliki dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Cari dukungan dari teman, keluarga, atau mentor yang dapat memberikan dorongan, dukungan emosional, dan wawasan yang berharga. Berbicara tentang perjuangan dan kesulitan dengan orang-orang yang peduli membantu kita merasa didengar dan dimengerti.

Dukungan sosial juga membantu kita merasa lebih termotivasi dan bersemangat dalam menghadapi tantangan. Mempunyai seseorang yang percaya pada kemampuan kita dan memberikan dukungan positif memperkuat keyakinan diri kita dalam menghadapi hambatan.

Referensi:
- Cacioppo, J. T., & Patrick, W. (2008). Loneliness: Human nature and the need for social connection. WW Norton & Company.

6. Tetapkan tujuan realistis

Menetapkan tujuan realistis adalah langkah penting dalam mengatasi hambatan dan meraih kesuksesan dalam pengembangan diri. Tujuan yang realistis berarti tujuan yang dapat dicapai dengan sumber daya dan keterampilan yang kita miliki. Tujuan yang terlalu ambisius atau tidak realistis dapat mengakibatkan terhambatnya pengembangan diri dan bahkan dapat mengakibatkan demotivasi

Mengatasi hambatan dan meraih kesuksesan dalam pengembangan diri juga melibatkan menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dan dapat dicapai dalam batas waktu tertentu. Tujuan yang jelas membantu kita tetap fokus dan bergerak maju dengan langkah-langkah yang terarah.

Penting untuk memiliki rencana tindakan yang terstruktur dalam mencapai tujuan. Rencana ini mencakup langkah-langkah konkret yang akan diambil, serta sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana tindakan membantu mengatasi hambatan dengan memberikan langkah-langkah terarah dalam menghadapi tantangan.

Selain itu, ketika menetapkan tujuan, penting untuk memahami batasan dan keterbatasan yang mungkin ada dalam mencapainya. Jangan terlalu membebani diri dengan tujuan yang tidak realistis, karena hal ini dapat menimbulkan tekanan dan frustasi yang tidak perlu. Tetapkan tujuan yang menantang, namun tetap dapat dicapai dengan usaha yang realistis.

Dalam menghadapi hambatan, juga penting untuk mengembangkan ketahanan mental dan emosional. Ketahanan ini membantu kita tetap tegar dalam menghadapi kegagalan dan kemunduran. Fokus pada pemulihan diri dan kemampuan untuk bangkit kembali setelah mengalami kesulitan membantu kita tetap kuat dalam mengatasi rintangan.

Dalam menghadapi hambatan dan rintangan, selalu ingat untuk bersikap sabar dan tekun. Perjalanan pengembangan diri seringkali penuh dengan tantangan dan rintangan, tetapi dengan ketekunan dan kesabaran, kita dapat terus maju menuju tujuan kita.

Terakhir, jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan. Berbicara dengan seorang profesional, seperti konselor atau pelatih, dapat memberikan wawasan dan strategi yang lebih mendalam dalam mengatasi hambatan. Jika merasa terlalu kewalahan, jangan ragu untuk mencari dukungan dan bantuan dari orang-orang terdekat.

Referensi:
- Locke, E. A., & Latham, G. P. (1990). A theory of goal setting & task performance. Prentice-Hall, Inc.

Kisah inspirasi dalam perkembangan diri

Kisah inspirasi Urie hadirkan untuk menjaga motivasi dan konsistensi dalam pengembangan diri, motivasi dan konsistensi merupakan elemen penting dalam pengembangan diri. Motivasi adalah dorongan internal yang mendorong kita untuk mencapai tujuan dan meraih keberhasilan. Konsistensi, di sisi lain, berarti melakukan tindakan yang konsisten dan terus-menerus dalam mencapai tujuan tersebut. Kombinasi dari motivasi yang kuat dan konsistensi dalam tindakan membantu kita melewati tantangan, mengatasi rintangan, dan tetap fokus dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut beberapa topik yang akan Urie hadirkan sebagai motivasi sekaligus hiburan pada pembahasan kedepannya:

1. Publik figur

Tentunya kamu memiliki seseorang yang kamu idolakan, kan? ada jutaan publik figur yang dapat menginspirasi setiap orang, oleh karena itu mengetahui latar belakang, tujuan, impian, proses dan perjuangan seseorang dalam meraih mimpinya merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk dipelajari.

Publik figur yang akan Urie bahas tidak selalu seseorang yang ada di masa ini, tetapi juga mereka yang telah berlalu, Juga tidak hanya mereka yang exist di dunia nyata tapi juga publik figur dari sebuah karakter fiktif seperti seorang karakter dalam dunia film, manga, dan anime.

2. Review manga

Jika publik figur adalah seorang karakter yang dikupas karakteristiknya, Urie sangat menyukai manga karena banyak ilmu dan manfaat yang disajikan di dalamnya. Oleh karena itu Urie ingin Kamu tahu bahwa pengembangan diri tidak melulu harus lewat buku bacaan formal tetapi juga bisa dilakukan melalui hiburan seperti halnya manga. Kamu bisa menjadikan manga sebagai media pembelajaran yang menarik dan menghibur tentunya.

3. Review Film

Tidak berbeda jauh dengan manga, Urie juga ingin mengupas atau mengulas bagaimana sebuah film dapat menjadi pelajaran penting untuk pengemabngan diri. Karena memang dalam dunia film banyak pesan-pesan yang disampaikan baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara verbal maupun non verbal.

Seorang penulis amatir yang selalu ingin belajar untuk terus mengembangkan diri dalam mencapai potensi penuh sebagai manusia bumi.