Bergabunglah di grup telegram Urie Join now

Al-Quran tiba-tiba terjatuh ketika sedang menulis buku anti-islam

Joram Van Klaveren, memilih terjun kedunia politik. dia bergabung dengan partai kebebasan (PPV) dengn tujuan untuk menghapus islam dari Belanda

Kisah Mualaf - Memasuki perguruan tinggi. Joram Van Klaveren, memilih terjun kedunia politik. dia bergabung dengan partai kebebasan (PPV) dengn tujuan untuk menghapus islam dari Belanda, ia menganggap islam sebagai agama yang berbahaya, setelah apa yang ia lihat di media dan yang menimpa orang-orang terdekatnya. atas dasar itulah Joram Kemudian menulis buku anti-islam.

Sebelum saya menjadi seorang Muslim, Saya adalah seorang Kristen Protestan dari Gereja Reformed. kami membaca Alkitab, kita semua punya nama alkitabiah, kita semua dibaptis, kami pergi ke gereja dll. tentu saja saya percaya bahwa adanya Pencipta, Saya percaya surga dan neraka. saya percaya pada wahyu malaikat dan yang membedakan orang kristen dan Muslim adalah bahwa saya percaya bahwa Yesus Kristus adalah anak Tuhan.

Al-Quran tiba-tiba terjatuh ketika sedang menulis buku anti-islam

Dan secara filosofis saya sendiri percaya dia adalah Tuhan. tentu saja saya percaya pada kebangkitan dan penyaliban Kristus, dan saya percaya pada penebusan. tetapi karena Trinitas adalah konsep yang sangat kompleks, apakah Anda percaya atau tidak itu masih sangat kompleks karena Tuhan di dalam Alkitab mengatakan Tuhan itu kekal abadi, tetapi jika Anda Abadi dan pada saat yang sama Anda juga mati maka Anda tidak bisa disebut Abadi.

jadi itu adalah sesuatu yang mulai saya pertanyakan ketika saya berusia 16-17 tahun bahwa itu sangat tidak logis. saya bertanya pada banyak pendeta, pengkhotbah, bahkan rabbi dan jawaban yang saya dapatkan sangat tidak memuaskan yang membuat saya bingung dan pada akhirnya saya memiliki beberapa keraguan tentang hal-hal seperti ini.

tapi saya katakan kepada diri saya "baik, hiraukan saja dan saya pikir oke saya percaya saja, mungkin aku tidak cukup pintar untuk mendapatkan pengertiannya secara keseluruhan

dan saya masih percaya pada Tuhan, saya masih percaya bahwa Yesus adalah orang yang sangat penting, percaya dia adalah anak Tuhan, tapi bagaimana jelasnya aku mengabaikannya.

Di Amsterdam saya lahir dan besar dalam keluarga Kristen Protestan, ada banyak hal terjadi di Belanda terutama dalam hidup saya. juga ketika saya melihat gambaran yang lebih besar tentang Islam, saya menjadi politis aktif dalam Partai Kebebasan, menjadi anggota Parlemen, dan pada akhirnya saya memutuskan untuk menulis buku anti-islam yang pada akhirnya membuat saya menjadi seorang muslim.

Setelah Lulus SMA Saya masuk ke universitas dan saya belajar perbandingan agama dan hal yangluar biasa menurut saya adalah hari pertama saya pergi ke universitas  adalah 11 September 2001. saya sudah berpikir bahwa "orang-orang muslim ini gila dan agama ini tidak benar.

lalu beberapa tahun kemudian seorang di Belanda bernama Theo Van Gogh dia adalah seorang pembuat film terkenal, dia terbunuh di jalan dia ditembak dan para pelaku mencoba menggorok lehernya dan mereka menodongkan pisau ke perutnya bersama surat untuk seorang gadis bernama Ayaan Hirsi Ali.

Disitu dikatakan "Anda berikutnya !"

sehingga hal itu memperkuat perasaan anti-islam saya. dan saya pikir "baik, saya harus menjadi aktif secara politik untuk melakukan sesuatu dan menghentikan kejahatan yang merugikan negara kita ini"

Sebab hal ini jugalah alasan saya ingin menulis buku untuk menjelaskan kepada orang-orang mengapa Islam berbahaya bagi dunia. ketika saya sedang menulis buku tersebut, pertanyaan keraguan saya tentang Kekristenan muncul lagi dan itu adalah tentang kebenaran, karena aku adalah seorang pria Kristen yang beriman.

Dan Pertanyaan Kristen yang saya miliki pada akhirnya dijawab oleh Islam. karena ketika saya mulai menulis buku Banyak orang berpikir bahwa itu adalah buku politik tetapi tidak begitu banyak soal politik, melainkan itu adalah buku agama karena saya ingin menunjukkan kepada orang-orang mengapa Islam berbahaya sebagai agama.

dan saya menulisnya dari perspektif Kristen, jadi pada awalnya saya membuat perbandingan antara konsep Kristen dan islam tentang Tuhan, jadi saya mulai membandingkannya. tetapi karena saya memiliki keraguan tentang Trinitas dan saya melihat tauhid Keesaan Tuhan dalam Islam kedengarannya sedikit lebih logis, dan kemudian saya berpikir saya harus membaca ulang Alkitab untuk merefresh diri. dan saya bertanya tanya mengapa konsep islam itu konsep tauhid bukan konsep Trinitas kristen?.

jadi setelah berminggu-minggu saya belajar membaca ulang semua jenis buku aku sadar bahwa "Ke Esaan Tuhan ini adalah yang benar." jadi begitulah semuanya bermula.

Dari situlah rasa penasarannya akan islam mulai timbul dari dalam dir Joram, ia merasa konsep ketuhanan islam lebih masuk akal daripada konsep ketuhanan dalam kristen, ia kemudian menulis sebuah surat kepada seorang cendikiawan Muslim seorang professor dari universitas Cambridge bernama Syekh Abdal Hakim Murad untuk bertanya dan belajar tentang islam. namun sayangnya Joram melakukan itu sebagai referensi untuk buku anti-islamnya.

Saya mulai menulis ke beberapa cendikiawan tentang masalah agama ini, salah satu dari orang-orang yang saya kirimi suratnya adalah Sheikh Abdul hakim Murad dia seorang profesor dari Universitas Cambridge, tetapi rasanya agak aneh karena Saya adalah seorang politisi saat itu dan saya sedang menulis buku anti-islam dengan tujuan deislamisasi, tetapi saya malah bertanyanya kepada seorang profesor muslim dari negara lain pula.

"dapatkah Anda membantu saya", tanya saya, 

jadi saya mengatakan kepada mereka bahwa saya sedang menulis sebuah buku saya punya banyak pertanyaan seperti 

mengapa islam mempromosikan tero-risme ?, anti-wanita, anti-kristen, dan lainnya.

Setelah enam minggu dia mengirim saya email yang sangat luas, dan dia mulai menjelaskan dan menjawab banyak pertanyaan saya. Dia mengatakan kepada saya bahwa Anda harus membaca artikel ini, baca buku ini, baca buku itu, tanyakan pada orang ini. dia sangat lugas dalam menjelaskan.

satu hal yang menurut saya sangat bijak dari Syekh Abdul hakim Murad saat dia mengatakan "buku-buku yang Anda baca dengan argumen anti-islam ditulis oleh non muslim." katanya

"Jika anda ingin tahu lebih banyak tentang Kekristenan anda tidak mungkin membaca buku-buku dari ateis, Anda pastinya membaca buku-buku dari orang Kristen" "mengapa mereka percaya ini ?" "apa argumennya?" sehingga Anda harusnya melakukan hal yang sama pada Islam, jadi mulailah membaca buku-buku Islam dari guru-guru Islam, ulama-ulama islam dan lain-lain.

dan itulah yang saya lakukan dengan kehidupan Nabi Muhammad, karena saya membaca sebuah buku dari Martin Lings tentang kehidupan Nabi berdasarkan sumber awalnya dan itu ditulis oleh seorang mualaf.

dan cara berpikirnya, cara dia menceritakan, cara dia menulisnya sangat menarik bagi saya, karena secara budaya itu hal yang sama. bagaimana saya memilih topik tertentu Dll. dan itu adalah pertama kalinya saya melihatnya (Nabi Muhammad) bukan sebagai panglima perang (karena itulah gambar yang ada dalam pikiran saya selama ini) tetapi saya melihatnya sebagai seorang ayah dan saya melihatnya sebagai seorang teman, seorang guru dan masih banyak lagi.

saya melihat orang dengan karakternya jadi karakternya membuat saya untuk membaca dan ingin tahu lebih banyak. 

Cerita tentang Hindun dia adalah istri dari salah satu musuh nabi bernama Abu sufyan, mereka memberikan uang untuk membunuh Hamzah paman kesayangannya Nabi muhammad dan terjadilah di medan perang Hamzah terbunuh, mereka bahakan mengarak potongan telinga dan hidungnya dan semua hal mengerikan lainnya.

Sehingga nabi sangat sedih dengan apa yang terjadi pada pamannya dan tahun kemudian beliau menjadi kuat, beliau membebaskan kota Mekkah dan kemudian ada Hindun, saya pikir Nabi akan Menyalibnya atau memenggal kepalanya atau semacamya, tapi hal yang tak terduga adalah bahwa beliau (Nabi) berkata "saya tidak bisa melihat dia sekarang tapi semua orang telah dimaaafkan dan jika Anda ingin tinggal di Makkah dan hidup di antara umat Islam silahkan! jika tidak, kamu bisa pergi dan pertumpahan darah sudah berakhir sekarang" 

Dalam hati saya berfikir bahwa Hindun telah dimaafkan jika Anda bisa memaafkan, Jika anda dapat memaafkan seseorang yang membunuh kerabat terutama paman kesayanganmu yang mana bahkan sampai mengarak bagian tubuhnya untuk mempermalukan Anda dan apa yang Anda perjuangkan, itu berarti Anda memiliki karakter yang luar biasa, itu sangat istimewa. itu adalh sesuatu yang tidak akan pernah Anda dan itulah yang dia lakukan Nabi Muhammad. Jadi, Saya berpikir dengan baik bahwa Muhammad adalah pria yang sangat istimewa dan ketika saya menyadari itu saya pikir saya punya Argumen bahwa dia adalah seorang Nabi

saya melihat karakternya, Saya melihat cara dia memperlakukan orang lain, saya melihat bagaimana dia memperlakukan musuh-musuhnya, saya pikir dia memang adalah seorang nabi.

tapi kemudian saya berpikir "Wah itu mengerikan!" karena tanpa sadar saya sudah menerima Keesaan Tuhan dan Muhammad adalah seorang nabi dan jika saya percaya hanya ada satu Tuhan dan Muhammad adalah Nabinya maka ini syahadat.

terkesan setelah membaca kisah hidup dan kepribadian nabi Muhammad membuatnya hampir bersyahadat sampai akhirnya waktu itu tiba, ketika ia tak sengaja membuka Al-Quran yang jatuh di hadapannya.

Jadi aku pikir "mari kita tutup buku buku sudah cukup! ini sudah kelewatan" dan tentu saja saya suda tidak lagi anti-islam karena dari apa yang saya baca atau apa yang saya lihat dan apa yang saya alami. apa yang saya katakan selanjutnya terdengar sedikit seperti dongeng tapi itu benar-benar terjadi.

pada akhirnya semua buku ini kuletakan di meja dan ketika saya merasakan perasaan Syahadat ku letakkan semua buku-buku di rak paling atas. tiba-tiba ada begitu banyak buku yang jatuh rak dan salah satu buku yang jatuh adalah Al-Quran dan ketika saya mengambilnya tangan saya tak snegaja membuka sebuah halaman yaitu Surah 22 ayat 46 yang berbunyi "bukan mata yang buta tetapi hati"

dan saya pikir memang sayalah yang benar-benar bermasalah, saya bisa melihat kebenaran dengan mata kelapa asya sendiri tapi aku masih tidak bisa menerima fakta bahwa Muhamad adalah seorang nabi dan hanya ada satu Tuhan.

Jadi bukan mataku yang buta tapi itu benar-benar hatiku, aku tidak bisa menerimanya. Saya pikir nafsu ku, egoku atau apa pun itu tidak bisa menerimanya, dan saya berdoa "baik Tuhan, saya tidak peduli apakah itu Tuhan dari Alkitab atau Quran Beri Aku petunjuk atau semacamnya sehingga saya 100 % yakin inilah jalannya"

dan aku pergi tidur tetapi ketika saya bangun saya merasa sangat aman saya benar-benar merasa sangat aman, saya tidak pernah merasa seaman ini entah dari kecemasan keraguan itu hilang seperti salju terkena sinar matahari, dalam hatiku "saya pikir saya seorang Muslim."

Menjadi seroang muslim bukanlah perkara mudah bagi Joram, karena tantangan bahkan ancaman dari orang-orang terdekatnya

Banyak orang terutama beberapa paman dan bibiku kaget mereka mendengarnya ketika saya dalam acara berita, saya memberi tahu ibu saya dan ibu saya malah menangis sedangkan istri saya cukup terbuka dia sangat santai tentang hal itu katanya "jika Islam adalah apa yang benar-benar kamu yakini dan yang ada di hatimu apa salahnya?"

sementara beberapa orang dari pekerjaan lama saya benar-benar agresif saya mendapatkan lebih dari 2.000 ancaman kematian dari orang-orang yang dulunya mendukung saya, mereka mengatakan hal-hal yang sangat mengerikan seperti "kami akan memperkosa istrimu, kami akan menembakmu,menculik anak-anak Anda dan hal-hal seperti itu"

dan kebanyakan dari mereka tentu saja adalah omong kosong karena mereka orang gila yang asal menulis di komputer mereka, saya tidak pernah memilih agama sekalipun ketika aku menjadi seorang Muslim. sebelum itu saya tidak memilih agama, saya lahir di sebuah keluarga Kristen. saya dibesarkan dengan cara Kristen dan saya sangat bersyukur atas semua hal baik yang telah menyertaiku.

tapi itu bukan keputusan saya dan satu-satunya saat saya membuat keputusan adalah ketika saya menjadi seorang Muslim. dan seperti yang saya katakan "saya pikir itu keputusan yang paling penting dan paling rasional yang saya buat."

Aku tidak pernah membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memutuskan satu hal kecuali menjadi seorang Muslim.

kami mendirikan sebuah organisasi yang disebut IXC Islamic Experience Center dan kami kunjungi sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah atas, universitas, perguruan tinggi, ke Departemen pemerintah, organisasi-organisasi sosial ke gereja-gereja untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam, untuk membagikan pesan untuk menunjukkan Islam yang sebenarnya

dan kami juga melakukannya dengan virtual reallity menjadikan itu pengalaman yang sangat menyenangkan, dan kami mencoba untuk menghapus hal-hal yang aku katakan dan lakukan di masa lalu.

Seorang penulis amatir yang selalu ingin belajar untuk terus mengembangkan diri dalam mencapai potensi penuh sebagai manusia bumi.