Professor ahli Hadits dari Barat - Jonathan Andrew Cleveland Brown
Kisah Mualaf - Jonathan Andrew Cleveland Brown mualaf Amerika seorang Profesor ahli hadits, Cahaya Islam masuk ke Hati Siapa saja yang Allah ta'ala kehendaki seperti Jonathan Andrew Cleveland Browns, pria kelahiran 9 Agustus 1977 itu merupakan mualaf asal Amerika Serikat yang kini menjadi Profesor ahli hadits.
Profesor Jonathan AC Brown merupakan sarjana muslim yang sangat populer dengan penelitian-penelitian di bidang hadits dan sejarah Islam
Intelektual yang masuk Islam saat masih kuliah tingkat sarjana ini aktif menulis berbagai buku dan jurnal, serta aktif berbicara tentang Islam dan peradaban di berbagai forum.
Prof Brown merupakan penulis buku :
Hadits: Muhammad'S Legacy in the Medieval and modern world;
Muhammad: A very short introduction; dan
The Canonization of Aal-Bukhari and Muslim.
Ia lahir di tengah keluarga yang tak terlalu religius. dibesarkan di anglikan, gereja Inggris di Amerika dia tumbuh bukan sebagai orang yang patuh dan taat sebagai seorang Kristen.
Meski begitu Prof Brown termasuk salah satu anak-anak Amerika yang percaya akan adanya Tuhan, satu tahun pertama Georgerown, dia mengambil kelas yang mengajarkan tentang Islam diajar oleh seorang muslimah. Dalam kelas tersebut Brom belajar banyak hal tentang konsep tuhan, dia juga menemukan bahwa akal dan agama seharusnya Selaras.
Agama hadir untuk meningkatkan kualitas hidup manusia bukan malah mempersulit dan membawa penderitaan, hingga akhir semester pada musim panas 1997 ketertarikan Prof Brown pada Islam semakin kuat Dia menghabiskan banyak waktu membaca buku-buku Islam dan bepergian ke seluruh Eropa dan Maroko.
"Ketika saya kembali ke sekolah pada awal tahun kedua kuliah saya saya menjadi muslim" kata Prof Brown
Keputusan Prof Brown masuk Islam cukup unik ia tak pernah berinteraksi dengan seorang muslim, Ia hanya mempelajari agama Islam dari buku. salah satu buku yang menarik perhatian Prof Brown adalah sebuah buku tentang biografi singkat Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang merupakan seri buku dari Oxford University press.
Bahkan Prof Brown Menulis satu buku tentang Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, buku tersebut bercerita tentang beberapa sejarawan barat yang menulis tentang Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. ia ingin berdiskusi dengan siapa saja melalui buku itu, disisi lain dia menekankan semua hal tentang kehidupan Nabi berasal dari Hadits.
Hanya saja buku itu tidak bisa terbit dengan mudah, penerbit di Amerika beralasan harus mengirim buku tersebut ke kantor penerbit mereka di Pakistan terlebih dahulu untuk diteliti agar tidak ada narasi yang menyinggung umat Islam.
Namun Prof Brown merasa aneh dengan hal itu, sebab buku tersebut ditulis seorang muslim dan tentu tidak akan menyinggung umat Islam. karena buku-buku yang dianggap menghina nabi biasanya menimbulkan masalah, tetapi bagi penerbit masalah seperti ini berarti orang membeli buku lebih banyak. "Saya tidak tahu apa yang mereka khawatirkan" kata Prof Brown
Prof Brown mengaku tertarik masuk Islam karena kagum terhadap kehidupan bagi dan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, dia menyebut Rasulullah sebagai manusia terbaik di muka bumi dalam hal apapun.
Dia menggambarkan Nabi Muhammad sebagai sosok yang pandai membaca situasi dan bertindak dengan cara terbaik, ia manusia pemaaf lembut dan kadang tegas sabar dan dilain waktu bertindak cepat.
Rasulullah memiliki karakter terbaik sebagai teladan umat manusia di muka bumi dalam bukunya hadits; Muhammad'S Legacy in the Medieval and modern world (2009). Prof Brown menyebut salah satu orientalis paling tajam menyuarakan keraguan otentisitas hadish adalah William muir wafat 1095.
Bagi muir hadits bukan perkataan atau rekaman perbuatan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, tapi hanya cerminan ambisi dari generasi-generasi muslim tertentu sesudah nabi wafat. Muir mengajak para orientalis Eropa menolak sedikitnya setengah dari isi Shahih Bukhari.
Muir juga mengklaim studi hadis yang dimulai dari generasi tabiin tidak berguna sama sekali karena hanya berfokus pada sanad alih-alih kandungan teks hadis itu sendiri.
kalangan orientalis bahkan menuduh Abu Hurairah hanya membuat buat teks sehingga dinamakan hadits, bagaimanapun Prof Brown menilai kritis skeptisme para orientalis abad ke-20 itu.
Menurut Prof Brown Goldziher bersikap manipulatif terhadap klaim-klaimnya sendiri. maka itu mudah bagi para orientalis demikian untuk Salah mengartikan bukti-bukti historis penting mengenai sejarah penghimpunan hadish.
Pandangan skeptis buta orientalis seakan-akan menuduh ahli hadis cenderung berani berbohong atas nama Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam demi kepentingan patron politik mereka.
hal yang luput dari kajian para orientalis adalah pemilahan para perawi yang kompeten daripada yang nirkompeten, bahkan sekedar tukang cerita. para pembelajar hadits yang amat tekun khususnya penulis Shahihain, yakni Imam Bukhari dan Imam Muslim, Tentu saja tidak pernah menerima perawi nirkompeten atau tukang cerita.
point perbedaannya pada kepercayaan (trust). para ilmuwan terkemuka muslim itu memandang para sahabat, para Tabi'in dan Tabit Tabi'in sebagai sosok yang pantang berdusta.
sementara kaum orientalis leluasa menuduh mereka rela menukar informasi dari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam hanya demi kepentingan politik, semestinya ilmuwan barat itu mempelajari studi hadis secara jujur dan terbuka alih-alih tendensius.
Demikian kisah perjalanan mualaf Jonathan Andrew Cleveland Brown. semoga ia bisa Istiqomah dan menginspirasi teman-teman untuk lebih giat lagi dalam belajar dan beribadah.
Amin Allahumma Amin
Join the conversation