Cara Mengelola Fokus untuk Mencapai Target
Beberapa hari yang lalu temen Urie bertanya, bagaimana sih caranya agar bisa menyelesaikan sesuatu dengan fokus? begitu katanya. Oleh karena itu tulisan kali ini akan berfokus pada pembahasan cara mengelola fokus untuk mencapau target yang telah kamu tentukan. — Uriepedia
Semoga dengan hadirnya tulisan ini bisa membantu kamu yang saat ini tengah kehilangan fokus entah itu fokus belajar, fokus ngerjain tugas, fokus bekerja atau fokus mengejar target kamu, atau bahkan fokus menjalani profesi yang saat ini sedang kamu lakukan seperti yang saat ini urie lakukan yaitu fokus menjadi seorang penulis.
Mengelola target merupakan salah satu agar tetap fokus |
Agar diskusi kita tidak melebar kemana-mana tulisannya akan membahas tiga poin utama
-
Apa itu fokus?
Kita harus punya definisinya terlebih dahulu supaya kita punya persepsi yang sama dan menjaga arah dari pembahasan kita agar tidak melenceng - Kenapa fokus itu penting?
-
Tips agar fokus kita bisa meningkat lima kali lipat
Tips ini hadir mengingat kemana fokus kita pergi, ke situ energi kita mengalir maka menjaga, mengelola dan meningkatkan fokus jadi salah satu skill yang mau nggak mau kita semua harus punya
kamu mungkin sudah sering banget dengar kata fokus apalagi dalam 10 tahun terakhir semua yang kita lakuin menjadi semakin mudah dan automatis sehingga sumbu atensi semakin pendek, kamu jadi gampang banget terdistraksi dengan hal-hal disekitar kita bener gak?
Dan karena ini sudah jadi masalah bersama akhirnya kita jadi sering banget denger kata fokus di sosial media, di buku-buku self-improvement, di seminar-seminar motivasi, fokus.. fokus... fokus... kita dianjurkan untuk fokus dimana-mana. Tapi pertanyaannya adalah fokus itu apa sih? Mari kita bahas
Apa itu fokus?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
1. titik yang berkumpul,
2.terpusat
3. menonjolkan satu bagian atau sisi daripada bagian atau sisi lainnya,
4. Ciri predikat verbal
5. Memusatkan perhatian
Ada banyak hal penting dalam hidup kita fokus menurut Merriam-webster
Bukan melupakan hal penting lain, namun memilih hal penting mana yang akan kita selesaikan dulu dan memusatkan perhatian atau konsentrasi kita pada satu hal penting dalam satu periode waktu tertentu
Gimana cara kita menentukan mana yang penting, kamu bisa pakai skala prioritas dan itu mungkin akan kita bahas dalam tulisan selanjutnya
James clear mendefinisikan fokus dalam arti yang kurang lebih sama yaitu
in order to concentrate on one thing you must, be by default, ignore many other things
Agar kita bisa memusatkan konsentrasi pada satu hal maka secara standar kita harus mengatakan tidak padahal lainnya fokus bukan mengatakan tidak untuk selamanya, namun tidak untuk sekarang. Karena kita selalu punya opsi untuk menunda pekerjaan, namun untuk bisa menghadirkan fokus terutama deep fokus maka kita harus memilih dan memutuskan satu hal yang akan dikerjakan pada satu waktu in another word focus requires us to do only one thing at one moment.
Sekarang kembali ke diri kita masing-masing, masalah kita sekarang adalah "deciding one thing" to be done at one time or "focusing on the things that matter and ignore the things that don't" back to the topic kamu sekarang sudah punya pengertian yang sama tentang fokus yaitu menonjolkan satu bagian atau satu hal atau satu sisi dibandingkan bagian atau sisi lainnya.
Kenapa fokus itu penting
Menurut urie fokus itu adalah seni dalam Memutuskan, memutuskan mana yang penting dan mendesak dari kadang-kadang kita ragu untuk memutuskan sesuatu.
Karena rasa ragu ini akhirnya kita menunda-nunda pekerjaan atau sesuatu tersebut, alhasil kita enggak tahu mana yang penting dan mendesak untuk kita kerjakan. saat hal ini terjadi otomatis kita nggak bisa fokus karena kita juga enggak tahu apa yang harus kita kerjakan duluan, impact nya adalah kita akan gampang menunda-nunda pekerjaan
Tulisan menunda-nunda atau procrastination bisa kalian baca di artikel yang berjudul Cara berhenti menunda pekerjaan
Cara terbaik untuk memaksimalkan sesuatu adalah dengan cara menghilangkan semua hal yang tidak mendukungnya, hapus bagian-bagian yang tidak memberi nilai tambah. Sama halnya dengan fokus apa yang membuat kita tidak fokus adalah distraksi dan semua hal yang diluar dari pekerjaan kita adalah distraksi.
Apapun itu, mulai dari notifikasi sosmed, tumpukan tugas lain, organisasi, janji dengan teman bahkan pekerjaan lain yang menuntut tanggungjawab kita namun tidak mendesak juga bisa dikatakan distraksi. Distraksi itu ada yang dari luar dan ada juga yang dari dalam diri kita yang akan kita bahas di tulisan ini adalah tiga distraksi yang muncul dari diri kita sendiri, kenapa kita gak bisa fokus.
1. Mitos Multitasking
Distraksi pertama adalah mitos multitasking, kamu bisa mengerjakan dua tau tiga hal dalam satu waktu contohnya kita nonton sambil makan kita bisa dengerin musik sambil masa kita bisa menjawab email sambil teleponan secara teknis itu dua pekerjaan yang kita lakukan dalam satu waktu, bener ga?
Dan kita mampu untuk mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu, yang tidak mungkin adalah memusatkan konsentrasi pikiran kita pada dua hal secara bersamaan di waktu yang sama. Itu tidak mungkin kamu nelpon nih sambil balas email kamu pilih kamu mau fokus pada kata-kata yang sedang ditulis atau ucapkan dengan orang disebelah kamu.
Kamu masak sambil nonton, pilih mau fokus pada filmnya atau masakan yang sedang kamu buat ngezoom sambil chattingan sama kawan pilih mau fokus pada chattingannya atau isi seminar di-zoom yang sedang kamu ikutin. Multitasking ini memaksa otak kita untuk memindahkan konsentrasi secara cepat dari satu titik ke titik lainnya, dari satu bagian ke bagian lainnya, dan switching proses ini membutuhkan switching cost
Sebuah penelitian yang dipublish di international journal of Information Management tahun 2003 menunjukkan bahwa orang ngecek email lima menit sekali ternyata membutuhkan rata-rata 64 detik atau kurang lebih satu menit untuk kembali sadar dengan pekerjaan sebelumnya. Setelah mengecek email konteks zaman sekarang adalah kita hitung ke diri kita masing-masing, kira-kira kita ngecek notifikasi di HP berapa menit sekali ya, atau kira-kira Emak dirumah akan manggil kita dalam satu jam berapa kali ya, untuk ibu-ibu muda yang udah punya anak dan sekarang work from home kira-kira anak kita nangis minta perhatian dan butuh teman bermain berapa menit sekali ya.
Distraksi distraksi kecil ini ketika diakumulasikan ternyata membuat kita nggak bisa fokus dan menganggap bahwa yaudah deh 2-3 pekerjaan dilakukan bersama-sama enggak apa-apa That's possible, but it's impossible to concentrate on one thing, and we should pick it, kita harus pilih.
Dan ternyata hasil antara kita yang mengerjakan banyak pekerjaan namun gak fokus dengan kita yang hanya memilih satu dan memfokuskan pikiran kita ke pekerjaan itu, ternyata berbeda kualitasnya. Ini bukan tentang benar dan salah namun ini tentang pilihan kita mau mengejar kuantitas banyaknya pekerjaan yang diselesaikan atau kualitas dari hasil pekerjaan yang kita lakukan.
Kita enggak bisa ambil keduanya kecuali kalau kita mendelegasikan pekerjaan itu pada orang lain dengan standar yang sudah ditetapkan, artinya fokus kita tidak hadir di waktu yang bersamaan
2. Tidak punya target
Alasan distraksi yang kedua adalah we don't have big picture, kita nggak punya target, no clear vision, no clear goal. Kita nggak punya gambaran besar yang kita kerjakan ini sebetulnya targetnya apa sih, tujuannya apa, motivasinya apa goalnya kemana. Maka sangat wajar kalau James Clear bilang bahwa
productivity is always started from the end"
Produktifitas itu selalu mulai dari akhir, maksudnya apa? produktif kan butuh fokus yang sustain yang jangka waktunya lama, nah jangan-jangan nih selama ini kita nggak punya gambaran atau big picture yang jelas sebetulnya target kita apa?.
Untuk ya sekarang masih SMA kira-kira mau lulus dan lanjut kuliah di bidang apa nantinya yang sedang kuliah kira-kira lulus kuliah mau ngapain, yang udah bekerja juga selama 10-15 tahun kedepan ngelihat diri sendiri kayak gimana.
Dengan kita bisa enggak zoom.out mindset dan cara pandang kita, kita kan bisa melihat gambaran besar dari apa yang sedang kita kerjakan dan tahu nih bahwa kita harus memusatkan perhatian ke mana.
3. Tidak punya alat ukur
Distraksi internal yang ketiga adalah kita nggak punya alat ukur atau measurement atas diri kita sendiri. Seringnya yang membuat kita nggak fokus adalah ketika apa yang terjadi disekitar kita lebih menarik untuk kita perhatikan daripada menyelesaikan apa yang udah kita mulai, alhasil kita akan terus sehat Rumput Tetangga yang lebih hijau dari rumput kita yang sedang kita semai.
Kita sering membanding-bandingkan diri dengan orang yang akhirnya fokus kita ambiar sebelum kita selesai dengan goal kita sendiri
5 Tips Mengelola Fokus
Ada lima tips yang pengen urie bagi setidaknya ini yang udah urie coba dan cocok dengan urie
1. Tentukan Goal
Tetapkan target yang jelas zoom out, look at the big picture, tentukan kira-kira goal kamu apa? mau lulus tepat waktu?, lulus dengan nilai tertentu? mau punya usaha di usia tertentu? mau lulus di jurusan dan Universitas tertentu?, Tentukan, karena kadang-kadang kita sebagai pemain utama dalam kehidupan ini enggak tahu blind spot kita ada dimana dan ini bukan karena kita nggak mau memperbaikinya tapi karena kita nggak sadar dimana blindspot kita solusinya ada dua
- pertama kita sendiri mencoba untuk zoom out dan lihat target jangka panjang kita itu sebetulnya apa atau
- kedua kita bisa tanya ke support system kita
menentukan goal ini minimal dengan SMART setting
- Specific
- Measurable
- Achievable
- Realistic and
- Timely
ini syarat dasar jadi kita bisa mengatur nih ekspektasi kita dalam membuat target itu sampai ke mana manage our expectation, nggak muluk-muluk sesuai dengan resources yang kita miliki
2. Mengelola Target
Setelah kita tahu ini target kita sampai mana kita coba kelola target itu, kadang-kadang goal kita dianggap terlalu besar atau kondisinya berbalik sekarang goal kita itu terlalu kecil untuk energi kita yang sangat besar. Kalau goal kita terlihat sangat besar maka pecah target besar tadi menjadi target-target jangka pendek atau target-target yang lebih kecil.
Misalnya sepuluh tahun ke depan kita mau punya penghasilan tahunan sebesar 1 Miliar pertahun, maka mulai kita lihat nih kira-kira gimana cara kita ngedapetin 1m tadi
Skill apa aja yang perlu kita pelajari, komunitas apa aja yang perlu kita datangi, mentor seperti apa yang perlu kita dapatkan dan pecah target-target besar tadi jadi target-target kecil akan jauh lebih realistis untuk kita dapatkan di waktu yang lebih singkat.
Atau kondisi kedua di saat kita merasa energi kita terlalu besar untuk guling kecil karena yang membuat kita jadi malas dan susah untuk fokus adalah pikiran bahwa "Ah udahlah kita udah biasa ngerjainnya" pekerjaan yang kita ulang secara terus-menerus akan membuat kita terbiasa dan menguasai skill teknis dalam menyelesaikan pekerjaan itu
Maka tingkatin lagi goalnya ada rumus 4% rules dari Steven kotler yang nyebutin bahwa
if you want to trigger flow, the challenge should be 4 percent greater than the skills
kalau satu target sudah bisa kita kuasai atau tidak capai maka segera temukan target yang membuat kita merasa lebih tertantang jangan-jangan selama ini kita udah jadi ikan besar di akuarium yang kecil maka saatnya kita cari aquarium yang lebih besar. Atau mungkin ini saat yang tepat bagi kita pindah ke lautan yang lebih luas yang resikonya tentu lebih besar
to really archive anything, we have to be able to tolerate and enjoy the risk
Karena menikmati resiko adalah salah satu indikator bahwa kita fokus dengan proses yang sedang kita lewati
3. Fokus pada proses bukan pada hasil
cara ketiga adalah dengan kita fokus pada proses bukan pada hasil, hasil itu penting kamu sekali lagi hasil itu penting tapi saat kita bicara fokus maka kita bicara pada proses mencapai hasilnya tadi, kita udah tahu golnya kita udah tahu targetnya dan saat kita bisa fokus pada prosesnya maka kita akan jauh lebih bisa fokus
contoh banyak orang yang ingin hidup sehat dengan melihat saya udah turun berat badan 10 kg maka saya akan hidup sehat. banyak orang yang ingin menjadi orang kaya dengan berpikir kalau saya punya rumah 10, mobil mewah sebanyak lima mata saya adalah orang kaya. Kita senang melihat hasil, melihat ice beard, melihat kisah sukses seseorang, namun lupa melihat untuk sampai di titik itu ada banyak hal yang harus dilewati untuk melihat Ice beard yang cantik yang indah ada bongkahan batu yang menopang dibawahnya
mulai rasa kecewa rasa malas masak kesel kehilangan teman kehilangan jam rebahan dan lain-lain menariknya kamu dengan kita bisa melihat proses ini justru sebagai sesuatu yang menyenangkan, fokus kita pada prosesnya kita juga akan menikmati hasilnya nanti untuk mendapat nilai yang bagus maka belajar adalah prosesnya
cara terbaik untuk mendapatkannya adalah dengan nikmati proses belajarnya untuk menjadi penulis terkenal International bestseller misalnya, maka menikmati proses overwriting adalah satu-satunya, cara untuk mendapat beasiswa maka pengalaman kontribusi dan nilai sebagai syarat administrasi adalah proses yang mau nggak mau harus kita lewati.
Menikmati proses mendapat nilai yang baik ikut organisasi dan lain-lain adalah satu-satunya cara untuk sampai ke titik itu
4. Eliminasi distraksi
yang keempat adalah eliminasi distraksi distraksi internal tadi udah kita bahas maka distraksi eksternal kita pasti udah sama-sama tahu dong mulai dari HP, kegiatan yang gak penting pikiran-pikiran kita yang mulai mengganggu dan berani mengatakan tidak pada hal yang menjadi distraksi atas fokus kita adalah satu skill tersendiri
kalaupun di serasi itu masih ada maka kamu bisa sediakan distractions sheet atau distraction book lembaran atau buku dimana kamu bisa nulis hal-hal yang mengganggu pikiran kamu misalnya saat urie sedang mengajar nih ada ide yang muncul maka urie akan tulis aja dulu distraction begitu
Nanti saat ada waktu luang atau saat kita udah selesai mengerjakan satu pekerjaan, kita bisa ngelihat buku itu lagi atau follow-up ide-ide tersebut atau kamu bisa pakai cara kedua yaitu Five Second rule dalam waktu lima detik kamu harus menyingkirkan distraksi itu dan kembali fokus
misalnya nih tadi sedang menulis naskah atau sedang mikirin sesuatu terus ada notifikasi HP masuk maka dalam waktu lima detik urie harus langsung kembali ke pekerjaan
5. Berhenti saat sampai
tips yang kelima adalah berhenti saat kita nyampe bukan saat kita capek, Push the limits, keluarkan yang terbaik saat punya fokus yang jelas ekspektasi kita juga udah terukur sampai lintuh target targetnya di kamar kita atau ditempat-tempat yang paling sering kita lihat.
jadi kita akan terus-terusan ingat balik kembali lagi ke target itu dan kembali fokus ngerjain apa yang udah kita mulai saat kita capek, ya kita istirahat sejenak charging station ini bisa dengan melakukan apa yang kamu senangi kasih reward untuk diri sendiri bisa dengan kita nonton film yang kita suka ngopi mandi atau dengerin podcast yang memang udah masuk dalam list kita, bisa jadi chatting dengan kawan
Tapi ingat kasih batasan waktu kalau udah selesai back to the main target kembali fokuskan pikiran karena namanya manusia maka tubuh kita juga punya hak dan saat mental serta emosi kita berada dalam kondisi paling prima fokus kita juga akan prima.
Kesimpulan cara mengelola fokus
- Tentukan goal
- Mengelola target
- fokus pada proses bukan hasil
- Mengeliminasi distraksi
- Berhenti saat sampai
Itu dia 5 tips mengelola fokus dari urie semoga membantu kamu yang saat ini sedang berusaha mengembalikan fokus kamu dan semangat terus untuk apapun yang saat ini sedang sama-sama kita berjuang
Terima kasih sudah menonton tulisan ini sampai habis dan sampai ketemu di tulisan #OrangCerdas selanjutnya
Join the conversation