Tips lancar berbicara di depan umum
Artikel ini mengandung link affiliate
Seni Berbicara - Tips lancar berbicara di depan umum
H alo assalamualaikum teman-teman ada program baru dari Urie nih yaitu program #BukuIni. Dimana di program ini dimaksudkan untuk Urie memberikan rekomendasi buku untuk setiap hal yang ingin kita kuasai dan pelajari.
Contohnya buku yang akan kita bahas kali ini, mungkin sebagian dari kamu sudah tidak asing, tapi bagi kamu yang belum familiar, buku ini adalah bukunya para public speaker, jadi bagi kamu yang ingin belajar publik speaking Urie merekomendasikan buku tersebut.
Beberapa waktu yang lalu Urie mendapat pertanyaan dari beberapa teman, sebenarnya sudah lama si tapi gapapa, mereka bertanya dan meminta tips agar lancar berbicara didepan umum, meskipun sudah urie beri tips dan triknya rasanya tidak lengkap jika belum memberikan rekomendasi buku yang mudah dicerna dan dipraktikan.
Akhirnya urie putuskan untuk mengangkat salah satu bukunya Larry King yang judulnya Seni Berbicara mungkin menjadi salah satu International best seller nya Larry King tentang public speaking.
Buku aslinya berbahasa Inggris, tapi yang versi bahasa Indonesianya ada kok, cetakan pertama buku ini adalah di tahun 1995 dan buku yang ada di tangan Urie ini merupakan cetakan ke-25.
Sebagai dasar informasi bersama Larry King adalah American television and radio host, pembicara di TV dan radio.
salah satu acara membuatnya amat sangat terkenal adalah Larry King live di CNN, yang saat itu menjadi program TV kabel yang memiliki rating sangat tinggi menjadi salah satu Talkshow interaktif yang menjangkau seluruh dunia dan disiarkan secara langsung.
Selain itu Larry King juga dipercaya menjadi pembawa acara Larry King weekend dan Larry King Show selama bertahun-tahun
Jadi bisa kebayang dong betapa buku ini ditulis oleh orang yang memang sangat berkapasitas dan diakui dibidangnya. ada banyak penghargaan yang sudah diterima oleh Larry King diantaranya :
- Peabody Award
- CableACE Awards
- Broadcasters of the Year
- Scopus Award
- dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, pria yang berasal dari Brooklyn ini juga adalah kolumnis aktif the Washington post, serta editor di majalah The Diamond.
Dan buku yang ada di tangan Urie ini yang judulnya Seni Berbicara membuktikan bahwa beliau juga adalah seorang penulis. dengan semua latar belakang dan pengalaman yang dimilikinya maka wajar banget Jika seorang Henry kissinger pun rekomendasikan buku ini untuk kamu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang seluk-beluk public speaking.
Kenapa buku ini (Seni Berbicara - Larry King)
1. Teknis dan praktis
Alasannya pertama adalah buku ini bukan hanya membahas sesuatu yang umum, melainkan hal-hal teknis dan praktis. best on real experience (Berdasarkan pengalaman nyata) bukan teori semata. karena saat kita mempelajari sesuatu yang baru, maka :
- ada yang namanya teori
- ada yang namanya pengetahuan dan
- ada yang namanya pengalaman.
nah buku ini mengupas banyak hal yang diangkat berdasarkan pengalaman dan kisah nyata, kisah demi kisah, cerita demi cerita, case demi Case dijabarkan membuat kita mikir saat membaca contoh-contoh yang diberikan.
kira-kira kita pernah sedang atau berada pada situasi dan case seperti itu enggak ya ?
2. Seni dalam berbicara
Alasan yang kedua Larry King dalam bukunya ini membahas tentang seni dalam berbicara dalam banyak situasi.
mulai dari bagaimana mencairkan suasana saat kita bicara satu lawan satu, dalam konteks pelajar, mahasiswa dan pekerja yang sedang presentasi misalnya.
Pembawa acara TV dan radio, Talkshow, public speaker, presentasi bisnis dan ini yang membuat Larry King dan bukunya ini menjadi sangat sangat istimewa, karena Penulis tidak meneral isir situasi dan kondisi melainkan dibawa ke masing-masing kondisi dan dicoba untuk dibahas secara mendalam case by case.
Big Ideas
Tentu tidak akan fair jika Urie hanya mengambil tiga ide utama dari buku setebal 250-an halaman ini versi bahasa Indonesianya.
untuk itu jika kamu merasa trigger dan memang punya niat untuk mendalami dunia public speaking, maka Urie sangat merekomendasikan buku ini untuk kamu miliki karena kamu bisa membacanya berulang kali jika kamu lupa dan butuh untuk me-recall memori tentang teknik-teknik yang Larry King dan Bill gilbert ulas dalam buku ini.
sedangkan lewat tulisan ini Urie akan membagikan tiga ide besar yang paling membekas dalam ingatan Urie.
1. Audiens is The King
Ide yang pertama adalah audience is the king. audiens itu adalah raja, atau penonton itu adalah raja, Larry King dalam bukunya ini benar-benar menekankan bahwa kunci sukses atau tidaknya komunikasi secara luas dan berbicara secara khusus adalah target audience.
kita berbicara dengan siapa?, penontonnya siapa?, yang mendengar siapa?, lawan bicara kita siapa?, saat pertanyaan-pertanyaan tadi mampu kita jawab dan kita dalami dengan baik, maka kita akan mampu menyesuaikan diri kita, apa yang kita bicarakan, gestur kita pada kondisi dan situasi yang dibutuhkan.
Untuk itu, mengenali audience adalah langkah pertama yang harus kita jawab saat kita mendapat kesempatan untuk berbicara di depan publik. kenal bukan sekedar tahu, menurut Larry King kenal adalah mengenali lebih dalam tentang kondisi psikologis mereka yang ada di rentang usia mereka.
Masalah yang sering jadi topik pembahasan, cara berpikirnya, dan gaya bahasa yang sering digunakan. karena itu akan sangat membantu kita untuk membuka pembicaraan dengan baik, karena riset menunjukkan bahwa secara tidak sadar hanya butuh 60 detik pertama bagi audience untuk memutuskan apakah akan tetap mendengarkan kita atau tidak. Apakah fokus dan atensinya akan tertuju pada kita atau jangan-jangan badan dan raganya ada bersama kita namun pikirannya tidak di sana.
untuk itu tahu siapa audions kita adalah kunci pertama yang harus kita pegang saat ingin efektif dan menguasai seni berbicara.
2. Listen more is The only way
Ide besar yang kedua adalah listen more is the only way. bagian ini mutlak menurut Larry King, kamu pernah nggak melihat orang yang bicaranya ngerocos terus dari awal sampai habis, cenderung satu arah padahal lawan bicaranya atau audiensnya udah sangat bosan dan sudah tidak menaruh perhatian lagi baik terhadap apa yang disampaikan, terlebih pada si pembicara.
kalau kamu pernah atau mungkin kita semua pernah, ternyata kondisi dan situasi ini sudah diwanti-wanti oleh Larry King Karena yang namanya berbicara itu selalu dan cenderung dua arah, maka sifatnya bukan performance yang cenderung satu arah.
Bedanya apa kak Urie? kalau performan itu sifatnya satu arah, harus terlihat perfect, harus terlihat sempurna, motivasinya adalah tepuk tangan dan decak kagum dari audience.
Sedangkan berbicara dan percakapan justru sebaliknya, sifatnya dua arah motivasinya adalah agar lawan bicara atau penonton paham dengan apa yang kita sampaikan. Well syukur-syukur bisa terpengaruhi dan tergerakkan. sehingga bisa jadi pembicara justru harus lebih banyak mendengar quotes and quotes agar sense of publiknya tumbuh.
ini yang menurut urie membedakan antara buku ini, dengan buku-buku self-improvement khususnya tentang public speaking lainnya. Membahasnya bukan teori minded, melainkan kita diajak untuk menyelami kondisi dan situasi lapangan.
Bagi kamu yang punya passion dalam bidang komunikasi atau seni dalam berbicara, maka mendengar lebih banyak justru akan membuat kita lebih terlatih untuk menghidupkan empati dan merasa suasana kebatinan publik. bahkan nilai plusnya menurut Larry King dalam buku ini kita jadi memiliki banyak perspektif yang siap kita jadikan referensi jika dibutuhkan di situasi dan kondisi tertentu.
Contohnya kamu tiba-tiba ditunjuk untuk menyampaikan sambutan atau sudut pandang, ditanya sesuatu secara mendadak dan belum menyiapkan jawabannya secara terstruktur. maka menjawab pertanyaan tersebut dengan menceritakan pengalaman orang lain yang pernah kita dengar adalah salah satu metode atau cara menarik untuk tetap bisa berbicara dengan lancar dan mempengaruhi secara lisan.
Beruntungnya dijaman sekarang adalah metode ini bisa di praktekan dengan mudah baik secara langsung atau secara sosial media, seperti mendengar podcast di Youtube, Spotify, Tiktok dan sebaginya.
Nah itu tadi hanya contoh ketika kita ditanya sesuatu dan kita bingung untuk menjawabnya seperti apa, maka kita bisa mengambil cerita orang lain yang pernah kita dengar atau yang pernah kita baca untuk dijadikan referensi.
dengan kata lain semakin banyak kita mendengar, semakin banyak kita membaca semakin banyak kita belajar dan semakin banyak kita bisa berbagi.
3. Simple is The Key
Ide besar yang ketiga adalah simple is the key, Apa yang dimaksud dengan simple? Larry King menyebutkan minimal simple atau sederhana dalam tiga hal :
- pertama alur cerita atau contohnya mudah dimengerti
- kedua bahasanya mudah untuk dipahami
- ketiga kalaupun ada lelucon atau bagian-bagian yang lucu untuk atraksi audience maka mudah untuk sama-sama ditertawakan.
dengan kata lain teman-teman semakin kita bisa membuat persentasi pidato atau materi yang ingin kita omongin gampang untuk dimengerti oleh banyak orang mulai dari penggunaan bahasa, gesture, contoh-contoh yang kita berikan, dan alur maka yang kita sampaikan akan semakin teringat dan diingat oleh audiens.
bahkan kalau perlu libatkanlah audience secara langsung akan membuat mereka lebih relate dengan apa yang sedang kita bicarakan, dan kunci suksesnya seorang public speaker justru adalah sampai atau tidaknya informasi yang kita berikan kepada audiens.
Di level yang lebih tinggi audiens bisa terpengaruh dan di level lebih tinggi lagi (di puncaknya) seni dalam berbicara itu adalah tentang bagaimana audions tergerak kan dan mau melakukan apa yang kita sampaikan.
Nah untuk sampai ke titik ini menggunakan bahasa yang paling mudah dimengerti adalah salah satu cara yang paling efektif untuk memindahkan ide, gagasan, pikiran yang ada dalam pikiran kita kepikiran orang lain.
Nah teman-teman itu dia ulasan buku seni berbicara yang ditulis oleh Larry King Urie pribadi sangat merekomendasikan buku ini untuk teman-teman baca jika memiliki fashion, minat dan bakat dalam bidang komunikasi khususnya berbicara.
Comment di bawah bagi kamu yang mau usul untuk buku apa lagi yang ingin Urie baca dan ulas bukunya, terima kasih sudah membaca artikel ini sampai habis semangat bertumbuh untuk kita semua assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Join the conversation