Rumah milik Yahudi dibeli pemuda muslim namun ia difitnah
Kisah inspirasi - Seorang pemuda Sholeh penjual makanan di Amerika Serikat ini membeli sebuah masjid milik seorang Yahudi, masyaallah..
Kisah ini populer di Amerika serikat tentang seorang pemuda yang soleh, seorang penjual makanan, waktu itu komunitas muslim di Amerika serikat menggunakan fasilitas untuk ibadah Sholat Berjamaah dengan menyewa sebuah rumah yang dijadikan masjid. Sementara itu pemilik rumah tersebut adalah seorang Yahudi.
Jadi ketika Orang yahudi ini melihat bertambah banyaknya orang yang datang dari hari ke hari, ia kemudian menaikkan uang sewa rumah yang dijadikan masjid tersebut semakin naik dan semakin naik hingga akhirnya imam masjid tersebut berkata
"kita tidak bisa seperti ini uang masjid tak cukup lagi untuk membayar sewanya" sehingga sang Imam berkata kepada jamaah muslimin di sana bahwa bulan depan kita akan tutup. mendengar kabar tersebut semua orang merasa sedih mendengarnya.
Namun tiba-tiba seorang pemuda berdiri, pemuda itu yang keungkinan berusia sekitar 20 tahunan. Dia berkata "Mengapa kita tidak membeli saja Masjid ini" dan semua orang yang mendengar kata-kata pemuda itu tersenyum dan tertawa mereka berkata
"Bagaimana kita bisa membelinya sedangkan untuk membayar sewanya saja kita tidak mampu?" lantas pemuda itu kemudian berkata "Tidak, Insya Allah ketika ada kemauan pasti ada jalan."
Dan Masya Allah pemuda ini adalah seorang pedagang falafel yaitu makanan Timur Tengah yang dibuat dari kacang arab dibentuk bola-bola. Kemudian singkat cerita keesokan harinya dia membawa tabungannya yang sudah dikumpulkannya selama 1 tahun lebih.
Pemuda itu kemudian berkata "saya harap ini bisa membantu mungkin belum cukup namun insya Allah kita akan mendapatkan sisanya" dia Lalu memberikannya kepada imam masjid dan pemuda ini juga mengambil inisiatif untuk mengumpulkan donasi.
Dan Masya Allah dalam tiga hari mereka berhasil mengumpulkannya dan mereka membeli rumah masjid dari tangan Yahudi itu, Alhamdulillah.
Namun yang terjadi selanjutnya adalah diluar dugaan masyarakat dan komunitas muslim di sana malah memfitnah dan mengolok-olok pemuda itu, mereka mengatakan bahwa "dia hanya pamer dia tak melakukannya untuk Allah dia hanya ingin terkena saja lihat bahkan dia tidak memiliki jenggot."
Namun pemuda itu tak menghiraukan semua suara-suara sumbang yang datang kepadanya. kemudian, masih di tahun yang sama pemuda tersebut kembali menabung uang untuk berangkat ke tanah suci selain itu pertolongan Allah pada hambanya selalu datang disaat yang tepat pemuda itu mendapatkan hadiah yang membuatnya bisa berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.
Dia kemudian berangkat menunaikan ibadah haji dan di hari Arafah, saat dia berdoa kepada Allah dia meninggal dunia Allahu Akbar.
Allah tidak memberikan kematian yang baik, kecuali untuk mereka yang baik pula, dan kematian pemuda itu menjawab fitnahan-fitnah yang diberikan kepadanya bahwa sesungguhnya Allah cinta dan Ridho kepada pemuda itu.
wallahualam
Join the conversation