5 Cara beristirahat yang baik dan benar
Menurut kamu apakah istirahat kamu selama ini sudah maksimal? maksimal dalam artian kalau istirahat kamu beneran seger lagi dan tidak capek. atau mungkin kamu adalah tipikal orang yang sudah istirahat seharian tapi tetap saja masih terasa capek?
Mungkin kamu juga sudah berusaha untuk begadang tapi tetep saja mikirin kerjaan, overthinking, kepikiran ini, kepikiran itu.
Nah kalau istirahatmu sudah susah dan tidak maksimal seperti itu yakinlah akhirnya kamu akan kesusahan untuk produktif sehari-hari. yang ada malah jadi makin bete, karena kamu merasa apa yang kamu lakukan sehari-hari seperti tidak maksimal, meskipun kamu merasa masih ada yang bisa kamu lakuin atau justru malah jadi stres.
Jika kamu mengalami hal itu mungkin sudah waktunya untuk kamu mengevaluasi cara istirahat kamu.
Mulailah dari :
Apakah tidurmu cukup ? atau jangan-jangan Yang kamu butuhkan bukan hanya sekedar tidur. Tapi lebih dari pada itu, karena tidak semua tidur dan tidak semua istirahat itu sama.
Lalu Apa bedanya antara tidur dan istirahat yang kita alami sehari-hari? ayo kita lihat apa bedanya.
Kamu mungkin sudah tahu kalau istirahat itu sangat penting sekali untuk menjaga produktivitas sehari-hari. Tapi sayangnya masih sedikit orang yang mengajarkan kita bagaimana caranya istirahat yang baik dan benar. atau mungkin sudah ada yang tau bagaimana caranya? saya rasa sebagian besar dari kita belum pernah di ajarkan atau dikasih tau baik saat di sekolah smp, sma, kuliah, dirumah atau dimanapun itu.
Sedikit orang yang tahu bahwa itu tidak hanya sekedar tidur loh, perlu kamu ketahui bahwa tidur itu ternyata hanya salah satu jenis dari istirahat dan secara basic tidur hanyalah mencharge kembali fisik kita, dan kebanyakan orang malah melewatkan hal penting ketika istirahat.
Contohnya gini: ketika malam setelah pulang kerja atau pulang kuliah atau pulang dari aktivitas harian kita, lalu rebahan untuk istirahat kebanyak orang pasti akan sambil lihat handphonenya dan dalam aktivitas 'lihat hp' tersebut kebanyakan dari kita akan mengkonsumsi informasi-informasi berat, seperti berita. sosmed and so on.
Mungkin maksudnya memang untuk istirahat tapi nyatanya sensorik kita tetap bekerja melihat handphone dan emosi kita tetap terbangun dengan berita-berita yang kita konsumsi atau ketika kita lihat sosmed kayak instagram dan melihat banyak hal seperti status teman, hal yang lagi viral, dan jenis postingan apapun yang membuat emosi kita tetap terbangun sehingga yang seharusnya kita santai saat itu malah jadi emosi.
Alhasil kita tetap akan merasa capek karena secara tidak sadar kita tetap mengeluarkan energi kita.
Sebagai seseorang yang sehari-harinya beraktivitas dan berinteraksi dengan orang lain tentu energi yang kita keluarkan itu tidak sebatas energi fisik saja tetapi juga butuh motivasi, emosi, dan energi dari mental juga. menurut dokter Saundra Dalton-Smith dalam sebuah kesempatan dia menjelaskan ada beberapa bentuk istirahat:
5 Bentuk Istirahat by Dr. Saundra Dalton-Smith
1. Physical Rest atau Istirahat Fisik
Physical rest - istirahtkan badanmu |
Istirahat fisik adalah yang termudah dari yang lainnya, kamu cukup dengan tidur atau dipijat badannya maka kelelahan fisikmu akan hilang dan badan akan kembali segar. dan kebanyakan dari kita lebih fokus pada tahap ini.
Tentu tidak salah untuk mengistirahatkan fisik namun tidak setiap perasaan lelah semuanya berasal dari fisik.
2. Mental rest atau istirahat mental
Mental rest - istirahatkan mental mu |
Istirahat mental artinya kita harus 'mematikan' atau istirahatkan pikiran-pikiran kita, caranya yaitu dengan mengeluarkan beban pikiran atau menyantaikan pikiran kita.
Misalnya beberapa orang ad yang dengan cara menulis catatan harian atau jurnal, intinya untuk mengeluarkan semua beban pikiran dan mengistirahatkan otak dan mental dari pikiran-pikiran sehabis aktivitas harian.
3. Sensorik rest (Panca indra)
Sensorik rest - istirahatkan panca indramu |
Mungkin masih sedikit yang tahu bahwa sebetulnya kita juga butuh untuk mengistirahatkan indera-indera kita, misalnya mata, yang seharian melihat komputer dan handphone, telinga yang seharian mendengar segala keberisikan di kota, mulut dari banyaknya berbicara dan makan, atau sesimpel notifikasi chat yang tiba-tiba muncul dan seketika membuat kita berfikir kembali.
Cara mengistirahatkan sensorik atau panca indra kita ini bisa dibilang cukup mudah, misalnya dengan cara tutup mata dan kasih waktu ketenangan pada semua panca indra kita setelah seharian sibuk dihadapkan dengan stimulus-stimulus diatas.
4. Emosional rest atau mengistirahatkan emosi
Emotional rest - release emosimu |
yaitu istirahat secara emosi dengan cara meluangkan waktu dan ruang untuk kamu mengekspresikan perasaan kamu, intinya sesimpel kamu mengizinkan diri kamu sendiri untuk memproses emosi yang kamu rasain.
singkatnya kamu cuma perlu jujur dengan keadan hari itu. mungkin kamu lagi kesel karena sesuatu, maka cobalah dikeluarin kekesalannya, atau mungkin kamu lagi seneng maka cobalah untuk merilis rasa senangnya dengan cara cerita ke orang terdekat kamu, bisa pasangan, sahabat, atau siapapun yang menjadi teman dekat kamu.
5. Sosial rest atau istirahat secara sosial
Ilustrasi - beristirahat dari sosial |
Mungkin sebagian dari kamu ada yang merasa capek sama kehidupan sosialnya. Hal ini biasanya muncul ketika kamu gagal unutk membedakan mana hubungan yang membuat kamu semangat, yang membuat kamu seneng dan yang membuat kamu capek.
nah cara untuk sosial rest yaitu dengan mengelilingi diri kamu dengan orang-orang yang bisa memberi vibe positif. kalau kamu belum menemukannya, Cara simple saya adalah dengan istirahat total dari semua interaksi sosial dan menyediakan waktu untuk diri sendiri.
Sekarang coba pikir sebentar, dari lima jenis istirahat diatas, yaitu istirahat fisik, istirahat metal, istirahat sensorik tubuh, istirahat emosi dan istirahat sosial. sudah semuanya dilakukan belum ?
atau jangan-jangan ada yang belum ?
Misalnya, sosialnya belum pernah di istirahatkan, kamu setiap hari selalu saja ketemu dengan orang-orang yang membuat kamu bete.
atau misalkan dari segi emosionalnya belum, karena ternyata sehari-harinya kamu tidak mengekspresikan emosi yang sedang kamu rasakan, sekarang coba dicek dulu bagian mana yang kurang atau belum kamu istirahatkan!
So, mungkin rasa capek atau rasa bete yang masih kamu rasakan bukan dari kurangnya tidur kamu, tapi karena beberapa aspek diatas belum di istirahatkan.
Tapi harus diingat bahwa ke-5 hal diatas hanyalah konsep dasarnya saja, karena setiap individu berbeda-beda maka masih ada hal-hal yang harus kamu perhatikan, tinggal disesuaikan saja dengan diri kamu sendiri (masuk kedalam teknis) sebab tiap individu punya cara sendiri-sendiri.
Bisa aja kan satu kegiatan bisa mengcover lebih daripada satu aspek diatas, contohnya adalah kamu bisa bermeditasi dan dengan bermeditasi itu kamu bisa mengistirahatkan fisik, mental, dengan emosi sekaligus.
Atau jika kamu adalah seorang muslim, kamu bisa melakukan shalat atau baca Al-Qur'an, hal itu terbukti bisa mengcover semua aspek diatas mulai dari fisik, emosi, mental, panca indra dan sosial secara sekaligus.
Pada intinya adalah dengan mengetahui trek energi kamu hari itu dipakai untuk apa saja?, karena dengan begitu kamu bisa menentukan istirahat macam apa yang paling dibutuhkan dan dengan harapan kamu bisa memiliki energi optimal untuk produktif dan menjalani hari tanpa harus burn out, tanpa harus kamu ambyar.
Tapi misalnya kamu sudah mengatur istirahatnya dan masih ambyar juga? maka mungkin masalahnya bukan di istirahat saja atau coba perhatikan pekerjaan dan lingkungan kamu yang tidak mendukung istirahat-istirahat diatas.
Tenang saja produktif dan sehat mental itu bisa dicapai dengan berbagai cara. misalnya, sekarang sudah banyak organisasi atau individu professional yang memberikan jasa layanan tetang hal-hal diatas, kamu bisa searching di google atau Yotube percayalah sekarang semuanya sudah serba mudah, tinggal kesadaran dari diri kitanya saja.
Semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat dan nambah pengetahuan kamu bahwa sangat penting buat kita mengistirahatkan tidak hanya fisik tapi juga emosi, sensor tubuh, mental dan juga sosial.
Join the conversation